Bawaslu Khawatir Polarisasi Masyarakat Masih Terjadi di Pemilu dan Pilkada 2024

Sabtu, 02 Juli 2022 - 03:06 WIB
loading...
Bawaslu Khawatir Polarisasi...
Ketua Bawaslu Rahmad Bagja menyebut lembaganya masih memiliki kekhawatiran terkait polarisasi yang masih berpotensi akan terjadi pada penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024. Foto/Bawaslu
A A A
JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmad Bagja menyebut lembaganya masih memiliki kekhawatiran terkait polarisasi atau keterbelahan masyarakat yang masih berpotensi akan terjadi pada penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada yang digelar secara serentak di tahun 2024.

Rahmad Bagja mengungkapkan potensi terjadinya polarisasi masyarakat itu lantaran hari pemungutan suara antara Pemilu dan Pilkada yang terbilang cukup dekat. Diketahui, pemungutan suara pada kontestasi Pemilu akan digelar tanggal 14 Februari tahun 2024, sementara Pilkada akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Baca juga: Cegah Polarisasi Pemilu 2024, Polri Bentuk Satgas Nusantara

"Sehingga kemudian itu menjadi concern kami jika terjadi polarisasi di Pemilu tahun 2024, maka jarak dengan Pilkadanya begitu dekat," ujar Bagja dalam audiensi bersama MNC Media di iNews Tower, Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Belum lagi, kata dia, jika kontestasi Pilpres harus dilakukan putaran kedua. Dimana, putaran kedua sendiri akan dilakukan pada bulan Juni 2024.

Bagja berpendapat, bukan tidak mungkin jika seandainya terjadi polarisasi antar masyarakat di Pemilu 2024, maka suasana ini akan terbawa hingga kontestasi Pilkada pada bulan November.

"Kemudian sekitar bulan Agustus itu penetapan calon Pilkada, ini sangat dekat. jadi agak troublenya di situ sebenarnya," jelasnya.

Oleh karena itu, dia menambahkan, analisa kemungkinan terburuk ini perlu diketahui oleh semua pihak, khususnya juga kalangan media. Bagja berharap semua pihak bisa membantu agar suasana pesta demokrasi tetap sejuk. Baca juga: Upaya Perindo Cegah Polarisasi pada Pemilu 2024

"Maka kita punya kewajiban untuk menenangkan masyarakat dan juga membuat cooling down masyarakat agar tidak terjadi bentrokan satu sama lain," pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Megawati Sentil Kader...
Megawati Sentil Kader PDIP Babak Belur di Pemilu 2024
Bawaslu dan MK Diminta...
Bawaslu dan MK Diminta Usut Modus Baru di PSU Pilkada Bengkulu Selatan
Pengamat Minta Bawaslu...
Pengamat Minta Bawaslu Tangani Dugaan Pelanggaran dalam PSU Pilkada Bengkulu Selatan
7 Gugatan Hasil PSU...
7 Gugatan Hasil PSU Pilkada 2024 Telah Diputus MK, 5 Ditolak dan 2 Lanjut Pemeriksaan
Gugatan PSU Pilkada...
Gugatan PSU Pilkada Puncak Jaya Papua Kandas di MK
Bawaslu Dalami Dugaan...
Bawaslu Dalami Dugaan Kecurangan PSU di Bengkulu Selatan
Terjerat Kasus Narkoba,...
Terjerat Kasus Narkoba, Ketua Bawaslu Bandung Barat Dinonaktifkan
Beri Dukungan Penuh,...
Beri Dukungan Penuh, Partai Perindo Optimistis Paslon Roni Omba-Marlinus Menang PSU Boven Digoel
PSU Pilkada Bengkulu...
PSU Pilkada Bengkulu Selatan, Massa Pendukung 02 Geruduk Bawaslu
Rekomendasi
Vaksin TBC Diuji Coba,...
Vaksin TBC Diuji Coba, Ini Gejala Tuberkulosis yang Patut Diwaspadai
Pendaftaran Sekolah...
Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025 STIS Akan Dibuka, Lulus Jadi PNS BPS
10 Ayat Al-Quran tentang...
10 Ayat Al-Qur'an tentang Cinta dan Kasih Sayang, dari Ar Rum hingga Al Insan
Berita Terkini
DPR Minta Pemerintah...
DPR Minta Pemerintah Jadi Juru Damai Konflik India-Pakistan
5 Kesamaan Jokowi dan...
5 Kesamaan Jokowi dan Dedi Mulyadi, Nomor 2 Kedepankan Hal-hal Populis Demi Simpati Rakyat
Penyidik KPK Rossa Purbo...
Penyidik KPK Rossa Purbo Akui Tidak Ada Perintah Langsung Hasto Menghalangi Penyidikan di PTIK
4 Perwira Tinggi TNI...
4 Perwira Tinggi TNI Angkatan Laut Naik Pangkat dan 7 Pensiun
Menkes Tegaskan Indonesia...
Menkes Tegaskan Indonesia Bukan Kelinci Percobaan Vaksin TBC
Soal Isu Pemakzulan...
Soal Isu Pemakzulan Gibran, Anwar Usman Isyaratkan Buka Kotak Pandora Putusan MK
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved