Soal Koalisi, PDIP Tak Mau Lagi Ditusuk dari Belakang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP ) Hasto Kristiyanto mengungkapkan itikad partainya ber koalisi dengan partai lainnya. Menurutnya, etika berpolitik partai berlambang banteng itu sangat menjunjung tinggi komitmen bekerja sama dengan partai lain.
Hasto menjelaskan bagaimana pengalaman partainya saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengutamakan kerja sama dengan partai lainnya di 2004. "Tetapi kan ada yang menusuk dari belakang," ujar Hasto kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).
Mantan Anggota DPR periode 2004-2009 itu menyampaikan kondisi yang menerpa partainya pada 2014. Ia menilai tidak komitmennya partai dan politisi menjadi gambaran kondisi perpolitikan Tanah Air waktu itu. "Nah kemarin 2014-2019 ada kerja sama partai politik, tetapi ada yang mengambil kader-kader partai lain, dengan berbagai bentuk pendekatan, termasuk ada yang menggunakan instrumen hukum," kata Hasto.
Karena itu, Hasto menegaskan sikap PDIP yang menghormati asas komitmen dalam kerja sama menjadikan tujuan berkoalisi itu harus dilandasi pada rasa hormat dan membawa kemajuan Indonesia. "Nah bagi PDIP, perjuangan kerja sama itu saling menghormati dan membawa kemajuan bagi Indonesia Raya kita untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan elite," ujarnya.
Hal itu ditegaskan Hasto karena basis gerakan PDIP yang selalu memihak pada rakyat kecil. "Karena kami diingatkan oleh Ibu (Megawati) untuk melihat watak kekuasaan itu pada wataknya yang membebaskan yang membangun harapan bagi rakyat kecil," kata Hasto.
Baca juga: Pilpres 2024, PDIP Tegas Tak Bakal Berkoalisi dengan PKS
Hasto menjelaskan bagaimana pengalaman partainya saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengutamakan kerja sama dengan partai lainnya di 2004. "Tetapi kan ada yang menusuk dari belakang," ujar Hasto kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).
Mantan Anggota DPR periode 2004-2009 itu menyampaikan kondisi yang menerpa partainya pada 2014. Ia menilai tidak komitmennya partai dan politisi menjadi gambaran kondisi perpolitikan Tanah Air waktu itu. "Nah kemarin 2014-2019 ada kerja sama partai politik, tetapi ada yang mengambil kader-kader partai lain, dengan berbagai bentuk pendekatan, termasuk ada yang menggunakan instrumen hukum," kata Hasto.
Karena itu, Hasto menegaskan sikap PDIP yang menghormati asas komitmen dalam kerja sama menjadikan tujuan berkoalisi itu harus dilandasi pada rasa hormat dan membawa kemajuan Indonesia. "Nah bagi PDIP, perjuangan kerja sama itu saling menghormati dan membawa kemajuan bagi Indonesia Raya kita untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan elite," ujarnya.
Hal itu ditegaskan Hasto karena basis gerakan PDIP yang selalu memihak pada rakyat kecil. "Karena kami diingatkan oleh Ibu (Megawati) untuk melihat watak kekuasaan itu pada wataknya yang membebaskan yang membangun harapan bagi rakyat kecil," kata Hasto.
Baca juga: Pilpres 2024, PDIP Tegas Tak Bakal Berkoalisi dengan PKS
(abd)