Libatkan Santri dalam Lawan Narasi Radikalisme, Langkah BNPT Diapresiasi
loading...
A
A
A
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz mengungkapkan, resolusi jihad belum selesai. Sehingga semua stakeholder harus ikut menjaga dan mengembangkannya.
"Saya ini menekankan bahwa ini tidak bisa berhenti dan stakeholder yang lima itu (akademisi, praktisi/bisnis, komunitas, pemerintah dan media) harus dikembangkan terus dijaga dan bahkan kalau perlu nanti ditambah," kata KH Abdul Hakim .
Sementara itu dalam laporannya Ketua Pelaksana Kegiatan, Kasubdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan BNPT Kolonel Sujatmiko mengungkapkan, acara ini dihadiri oleh perwakilan 10 pesantren besar di Jawa Timur.
Di antaranya Ponpes Tebuireng Jombang, Ponpes Salafiyah Seblak Jombang, Ponpes Lirboyo Kediri, Ponpes Sidogiri Pasuruan, Ponpes Blokagung Banyuwangi, Ponpes Asembagus Situbondo, Ponpes Langitan Tuban, Ponpes Guluk-Guluk Sumenep Madura, Ponpes Tambak Beras Jombang, dan Ponpes Rejoso Jombang, hadir pula komponen pentahelix seperti para pelaku usaha, dan Rektor IAIN Kediri Wahidul Anam serta kalangan media.
"Saya ini menekankan bahwa ini tidak bisa berhenti dan stakeholder yang lima itu (akademisi, praktisi/bisnis, komunitas, pemerintah dan media) harus dikembangkan terus dijaga dan bahkan kalau perlu nanti ditambah," kata KH Abdul Hakim .
Sementara itu dalam laporannya Ketua Pelaksana Kegiatan, Kasubdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan BNPT Kolonel Sujatmiko mengungkapkan, acara ini dihadiri oleh perwakilan 10 pesantren besar di Jawa Timur.
Di antaranya Ponpes Tebuireng Jombang, Ponpes Salafiyah Seblak Jombang, Ponpes Lirboyo Kediri, Ponpes Sidogiri Pasuruan, Ponpes Blokagung Banyuwangi, Ponpes Asembagus Situbondo, Ponpes Langitan Tuban, Ponpes Guluk-Guluk Sumenep Madura, Ponpes Tambak Beras Jombang, dan Ponpes Rejoso Jombang, hadir pula komponen pentahelix seperti para pelaku usaha, dan Rektor IAIN Kediri Wahidul Anam serta kalangan media.
(maf)