Sejumlah Pandangan tentang Ambang Batas Parlemen, Sudah Tepatkah di Angka 4%?
loading...
A
A
A
Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Ferry Kurnia Rizkiansyah, yang menjadi pembicara kedua mengatakan, pihaknya sangat optimistis menembus angka 4 persen pada pesta demokrasi 2024.
"Bahwa kita akan mencapai 4 persen suara ya dan bahkan itu bisa saja lebih," ungkap Ferry.
Sejumlah persiapan, kata dia telah dilakukan oleh Partai Perindo. Hal itu meliputi penguatan struktur organigram partai sebagai modal awal. "Jadi secara internal kira upayakan seoptimal mungkin," tuturnya.
Optimalisasi itu juga dilakukan Partai Perindo untuk penguatan eksternal. Menurut dia, Perindo telah membuat beragam macam gagasan, salah duanya adalah Konvensi Rakyat Perindo dan menggagas Koalisi Nonparlemen.
"Konvensi Rakyat ini sudah dilakukan. Ini akan merubah narasi besar dan merubah proses demokrasi yang lebih proaktif. Kita juga menggagas Koalisi Nonparlemen, itulah menjadi hal yang kita lakukan," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyinggung adanya cara-cara kotor dalam yang kerap ditemui saat Pemilu di Indonesia, yakni 'serangan fajar'. Menurut dia, hal tersebut dapat mendederai nilai Demokrasi Tanah Air.
"Setiap Pemilu yang harusnya itu momentum memunculkan gagasan kebangsaan baru, membiarkan pemimpin kita untuk menunjukkan bahwa dia mampu menghadapi persoalan bangsa," kata Fahri.
"Bahwa kita akan mencapai 4 persen suara ya dan bahkan itu bisa saja lebih," ungkap Ferry.
Sejumlah persiapan, kata dia telah dilakukan oleh Partai Perindo. Hal itu meliputi penguatan struktur organigram partai sebagai modal awal. "Jadi secara internal kira upayakan seoptimal mungkin," tuturnya.
Optimalisasi itu juga dilakukan Partai Perindo untuk penguatan eksternal. Menurut dia, Perindo telah membuat beragam macam gagasan, salah duanya adalah Konvensi Rakyat Perindo dan menggagas Koalisi Nonparlemen.
"Konvensi Rakyat ini sudah dilakukan. Ini akan merubah narasi besar dan merubah proses demokrasi yang lebih proaktif. Kita juga menggagas Koalisi Nonparlemen, itulah menjadi hal yang kita lakukan," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyinggung adanya cara-cara kotor dalam yang kerap ditemui saat Pemilu di Indonesia, yakni 'serangan fajar'. Menurut dia, hal tersebut dapat mendederai nilai Demokrasi Tanah Air.
"Setiap Pemilu yang harusnya itu momentum memunculkan gagasan kebangsaan baru, membiarkan pemimpin kita untuk menunjukkan bahwa dia mampu menghadapi persoalan bangsa," kata Fahri.
(maf)