Muhadjir: Diet Ekstrem saat Remaja Bisa Jadi Penyebab Lahirnya Generasi Stunting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa diet ekstrem pada saat remaja menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting . Diet ekstrem remaja ini akan menyebabkan anemia atau kekurangan darah yang berpotensi mengganggu perkembangan rahim untuk melahirkan generasi yang sehat dan bebas stunting.
“Ternyata banyak sekali dari keluarga kelas menengah yang anaknya stunting itu karena ketika remaja dia dietnya ekstrem, diet ekstrem sampai anemia, dia tidak sadar kalau dia kurang darah, nah itu rahimnya yang yang tidak sehat, terganggu perkembangannya,” kata Muhadjir dalam sambutannya pada National Showcase SMK BISA 2022 - SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen secara virtual, Jumat (17/6/2022).
Maka itu, kata Muhadjir, pemerintah juga sedang melakukan transformasi kesehatan keluarga untuk menyelamatkan generasi stunting ini mulai dari anak remaja. Dia mengatakan tidak boleh ada lagi remaja yang mengalami anemia.
“Karena itu sekarang kita insentifkan sekolah-sekolah termasuk SMK ini, tidak boleh ada remaja putri yang sampai mengalami anemia, kekurangan darah. Karena kalau kekurangan darah itu terus-menerus itu akan mengganggu perkembangan janin, perkembangan rahim kandungan. Kalau sudah cacat kandungannya, dia potensi untuk melahirkan anak yang cacat juga tinggi,” katanya.
Muhadjir pun meminta agar sekolah-sekolah gencar memberikan pil tambah darah bagi siswinya. “Kalau ada pembagian pil untuk tambah darah untuk remaja putri itu jangan dibuang di WC, pura-pura ditelan tapi dibuang. Itu sangat berbahaya itu. Saya juga sudah minta Pak Menkes, kalau bisa kasih pil yang enak, jangan sampai kemudian orang tidak suka minum pil itu, karena itu kunci itu,” ungkap Muhadjir.
“Ternyata banyak sekali dari keluarga kelas menengah yang anaknya stunting itu karena ketika remaja dia dietnya ekstrem, diet ekstrem sampai anemia, dia tidak sadar kalau dia kurang darah, nah itu rahimnya yang yang tidak sehat, terganggu perkembangannya,” kata Muhadjir dalam sambutannya pada National Showcase SMK BISA 2022 - SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen secara virtual, Jumat (17/6/2022).
Maka itu, kata Muhadjir, pemerintah juga sedang melakukan transformasi kesehatan keluarga untuk menyelamatkan generasi stunting ini mulai dari anak remaja. Dia mengatakan tidak boleh ada lagi remaja yang mengalami anemia.
“Karena itu sekarang kita insentifkan sekolah-sekolah termasuk SMK ini, tidak boleh ada remaja putri yang sampai mengalami anemia, kekurangan darah. Karena kalau kekurangan darah itu terus-menerus itu akan mengganggu perkembangan janin, perkembangan rahim kandungan. Kalau sudah cacat kandungannya, dia potensi untuk melahirkan anak yang cacat juga tinggi,” katanya.
Muhadjir pun meminta agar sekolah-sekolah gencar memberikan pil tambah darah bagi siswinya. “Kalau ada pembagian pil untuk tambah darah untuk remaja putri itu jangan dibuang di WC, pura-pura ditelan tapi dibuang. Itu sangat berbahaya itu. Saya juga sudah minta Pak Menkes, kalau bisa kasih pil yang enak, jangan sampai kemudian orang tidak suka minum pil itu, karena itu kunci itu,” ungkap Muhadjir.
(rca)