Janji Prabowo Kerja Keras Memperkuat Armada Milik TNI AL
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan TNI AL adallah garda terdepan penjaga kedaulatan Indonesia. Sebab Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan.
"Kita negara kepulauan tergantung pada udara dan maritim, sehingga, TNI AL melalui kapal perangnya dan unsur pesawat udara yang melaksanakan patroli maritim merupakan garda terdepan penjaga kedaulatan bangsa," tutur Prabowo saat menyerahkan tiga pesawat udara dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk TNI AL di Apron Delivery Center PTDI, Bandung, Jawa Barat, Rabu, (15/6/2022).
Tiga pesawat yang diserahkan meliputi 1 unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) serrta 2 unit Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam (AKS).
Prabowo mengucapkan terima kasih kepada KSAL Laksamana Yudo Margono dan jajarannya yang telah menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan serta membawa bendera Indonesia di mana-mana. Prabowo pun memastikan terus berupaya memperkuat armada-armada milik TNI AL.
"Anda menjaga kehormatan bangsa dan juga kedaulatan bangsa. Untuk itu saya akan bekerja keras beserta jajaran pertahanan untuk segera memperkuat armada-armada kita di laut dan memodernisasi kapal-kapal kita,” ujarnya.
Lebih jauh, Prabowo mengungkapkan keinginannya agar TNI AL, TNI AU dan TNI AD, Bakamla serta Polairud yang kuat. Sebab, hal itu merupakan tuntutan bila ingin Indonesia sejahtera. "Mudah-mudahan ini merupakan tampilan yang baik dari PTDI. Kita berharap PTDI bisa menghasilkan laba untuk negara,” jelasnya.
Sebagai informasi, CN235-220 MPA akan dioperasikan Skadron 800 Puspenerbal. Alutsista ini merupakan pesawat angkut militer khusus difungsikan sebagai patroli maritim. Peawat ini dibekali dengan Mission System yang terintegrasi ke dalam Mission Management System (MMS) serta beberapa perangkat pendukung misi seperti High Performance Search Radar. Perangkat ini mampu mendeteksi sejauh 200 Nautical Mile (NM) dan dapat melakukan surveillance atas wilayah permukaan laut secara continue 360° ke segala arah.
Ada pula kemampuan tambahan Synthetic Aperture Radar (SAR) dan Inverse Synthetic Aperture Radar (ISAR), maka Search Radar yang terpasang dapat memberikan kemampuan tidak hanya mendeteksi target, tapi juga dapat memberikan tampilan citra dari target sejauh 60 NM, jauh sebelum adanya visual contact.
Pesawat yang ditenagai oleh mesin General Electric CT7-9C ini juga dilengkapi dengan Automatic Identification System (AIS) untuk mengidentifikasi kapal dan Forward Looking Infra-Red (FLIR).
Sementara itu, Helikopter AS565 MBe Panther Full Mission AKS yang nantinya akan di bawah komando Skuadron 400 Wing Udara 1 mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan Dipping Sonar L3 Ocean System DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS). Dapat beroperasi optimal di area laut dangkal, maupun laut dalam.
Helikopter AKS ini dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran dan melancarkan serangan torpedo di perairan.
"Kita negara kepulauan tergantung pada udara dan maritim, sehingga, TNI AL melalui kapal perangnya dan unsur pesawat udara yang melaksanakan patroli maritim merupakan garda terdepan penjaga kedaulatan bangsa," tutur Prabowo saat menyerahkan tiga pesawat udara dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk TNI AL di Apron Delivery Center PTDI, Bandung, Jawa Barat, Rabu, (15/6/2022).
Tiga pesawat yang diserahkan meliputi 1 unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) serrta 2 unit Helikopter AS565 MBe Panther Anti Kapal Selam (AKS).
Prabowo mengucapkan terima kasih kepada KSAL Laksamana Yudo Margono dan jajarannya yang telah menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan serta membawa bendera Indonesia di mana-mana. Prabowo pun memastikan terus berupaya memperkuat armada-armada milik TNI AL.
"Anda menjaga kehormatan bangsa dan juga kedaulatan bangsa. Untuk itu saya akan bekerja keras beserta jajaran pertahanan untuk segera memperkuat armada-armada kita di laut dan memodernisasi kapal-kapal kita,” ujarnya.
Lebih jauh, Prabowo mengungkapkan keinginannya agar TNI AL, TNI AU dan TNI AD, Bakamla serta Polairud yang kuat. Sebab, hal itu merupakan tuntutan bila ingin Indonesia sejahtera. "Mudah-mudahan ini merupakan tampilan yang baik dari PTDI. Kita berharap PTDI bisa menghasilkan laba untuk negara,” jelasnya.
Sebagai informasi, CN235-220 MPA akan dioperasikan Skadron 800 Puspenerbal. Alutsista ini merupakan pesawat angkut militer khusus difungsikan sebagai patroli maritim. Peawat ini dibekali dengan Mission System yang terintegrasi ke dalam Mission Management System (MMS) serta beberapa perangkat pendukung misi seperti High Performance Search Radar. Perangkat ini mampu mendeteksi sejauh 200 Nautical Mile (NM) dan dapat melakukan surveillance atas wilayah permukaan laut secara continue 360° ke segala arah.
Ada pula kemampuan tambahan Synthetic Aperture Radar (SAR) dan Inverse Synthetic Aperture Radar (ISAR), maka Search Radar yang terpasang dapat memberikan kemampuan tidak hanya mendeteksi target, tapi juga dapat memberikan tampilan citra dari target sejauh 60 NM, jauh sebelum adanya visual contact.
Pesawat yang ditenagai oleh mesin General Electric CT7-9C ini juga dilengkapi dengan Automatic Identification System (AIS) untuk mengidentifikasi kapal dan Forward Looking Infra-Red (FLIR).
Sementara itu, Helikopter AS565 MBe Panther Full Mission AKS yang nantinya akan di bawah komando Skuadron 400 Wing Udara 1 mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan Dipping Sonar L3 Ocean System DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS). Dapat beroperasi optimal di area laut dangkal, maupun laut dalam.
Helikopter AKS ini dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran dan melancarkan serangan torpedo di perairan.
(muh)