Bali Catatkan Kain Endek dan Songket sebagai Kekayaan Intelektual Komunal

Rabu, 15 Juni 2022 - 14:39 WIB
loading...
A A A
IP Tourism merupakan salah satu Project World Intellectual Property Organization (WIPO) yang awalnya merupakan inisiatif dari beberapa negara berkembang dalam rangka mendukung upaya penguatan kesadaran akan pentingnya ekosistem KI di negara-negara anggota WIPO yang diperkenalkan tahun 2016.

Dari proyek tersebut, lahir kesadaran akan eratnya hubungan kekayaan intelektual dan pariwisata. Oleh karena itu pada kegiatan IP Tourism, masyarakat yang berada di destinasi wisata dapat berkonsultasi dan mengikuti seminar terkait KI dari para ahli.

Sementara itu, MIC merupakan salah satu dari 16 program unggulan DJKI ini. Dalam kegiatan ini akan diadakan beberapa kegiatan teknis seperti bimbingan teknis terkait pendaftaran atau pencatatan KI serta pemberian konsultasi dan pendampingan terkait KI di 33 wilayah di Indonesia secara bertahap.

Mengenal KIK Baru Bali

1. Endek Bali
Kain tradisional yang sudah terkenal di mancanegara ini dicatatkan sebagai Pengetahuan Tradisional Bali. Endek berasal dari bahasa setempat yaitu ‘gendekan’ atau ‘ngendek’ yang berarti diam atau tetap, tidak berubah warnanya. Sebutan tersebut muncul di tengah proses pembuatannya, yaitu pada saat diikat dan kemudian dicelup, benang yang diikat warnanya tetap atau tidak berubah atau di Bali disebut ‘ngendek’.

Produksi endek sangat dipengaruhi keyakinan dan kepercayaan Bali. Unsur budaya pada kain tenun endek terdapat pada gagasan/ide dan nilai luhur yang terkandung dalam kain ikat tradisional ini. Sedangkan unsur pesona merupakan keterampilan pengrajin atau seniman dalam mendesain dan membuat kain tradisional ini. Lalu unsur prasarana adalah meliputi alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan kain tenun itu sendiri.

Kualitas tenun endek Bali ditentukan oleh kecerahan warna, kerapian, bahan benang dan motif yang ditampilkan. Setiap daerah di Bali memiliki motif dan warna endek yang berbeda-beda.

2. Songket Bali
Produk budaya Bali ini merepresentasikan cara dan pandangan hidup masyarakat di Pulau Dewata. Songket Bali memiliki ragam hias motif pada kain yang mengandung makna dan filsafat Hindu.

Songket Bali dibuat dengan alat tenun cagcag. Keindahan kain songket terjadi dari proses pembuatan kain tenun songket khususnya pembuatan motif songket yang diwujudkan dari proses menyungkit benang lungsi sesuai dengan pola motif. Pada waktu menenun, sungkitan pada pakan diselipkan benang emas, perak, maupun benang berwarna sesuai dengan variasi warna pada pola motif.

Kekhasan dari songket Bali berada pada ragam hiasnya yang berbentuk tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, unsur-unsur alam, nilai-nilai agama dan kepercayaan disarikan ke dalam suatu perwujudan keindahan yang harmonis. Maka tak salah jika kain ini merupakan bagian penting dari perayaan dan upacara adat serta keagamaan Bali. CM
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3261 seconds (0.1#10.140)