Koalisi PKB-PKS Rapuh, Pengamat: Di Bawah seperti Minyak dengan Air

Selasa, 14 Juni 2022 - 09:59 WIB
loading...
A A A
“Jadi lelahnya mereka itu, lebih capek mereka kalau enggak berkuasa. Bagi mereka, rentang jarak ideologis enggak gitu penting, ideologis bisa cair. Lebih dipahami blok ideologis atau segmen grassrotnya memang beda PKS dengan PKB itu, Islamnya beda, alirannya beda. NU sama PKS enggak bisa ketemu, lebih banyak orang NU ketemu Kristen Katolik ketimbang PKS, itu fakta,” terang Pangi.

“Ya tentu menang atau tidak menang tergantung capresnya siapa dulu, kalau capresnya enggak layak jual ya kalah,” imbuhnya.

Lebih dari itu, Pangi juga meragukan pembentukan koalisi ini, karena publik belum melihat ketua umum dua partai ini bertemu, baru ada pernyataan bersama antara Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS saja. Menurutnya, itu juga aneh, dan sangat mungkin jika koalisi ini hanya tes pasar atau cek ombak saja.

“Faktanya memang saya melihat belum serius koalisi ini. Kalau serius pasti partai itu sudah memenuhi syarat, ini masih kurang tiketnya, nanggung ini. KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) kan sudah mencukupi sudah bisa mengajukan capres sendiri, itu pertanda serius. Kedua, figurnya enggak ada koalisi ini,” tandasnya.
(muh)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1072 seconds (0.1#10.140)