Masinton Pasaribu: Anggota Kabinet 34, Kok Menterinya Cuma Satu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu kembali menyindir Kabinet Indonesia Maju . Masinton mengungkapkan adanya perbincangan yang berkembang di masyarakat bahwa anggota kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin itu terdiri dari 34 orang, tetapi yang menonjol hanya satu menteri.
“Belakangan ini muncul dari masyarakat obrolan-obrolan, kenapa sih anggota kabinet kalau enggak salah 34 (orang, red), kok menterinya cuma satu. Ini kan obrolan di masyarakat, ini anggota kabinet 34 kok menterinya cuma satu,” ujarnya dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM bertajuk “Jangan Pegel Nunggu Reshuffle” secara daring, Sabtu (11/6/2022).
Hal ini disampaikan Masinton saat disinggung mengenai isu reshuffle kabinet yang kabarnya akan dilakukan pada 15 Juni 2022. Masinton menyampaikan bahwa kabinet itu merupakan kewenangan Presiden Jokowi.
“Itu (reshuffle) kewenangan mutlak presiden, secara normanya begitu. Reshuffle prinsipnya sebagai evaluasi sebuah kinerja dan koordinasi. Relasi politik yang ada, kabinet terdiri dari parpol, juga kalangan-kalangan dari non parpol,” tutur Masinton.
Anggota Komisi XI DPR ini juga melihat bahwa sudah ada beberapa menteri yang mulai tidak fokus bekerja. Banyak menteri tidak lagi bekerja untuk memperkuat atau membangun sistem di kementeriannya, tapi lebih fokus untuk pencitraan diri sendiri dan contohnya sudah sangat gamblang.
“Kita melihat beberapa menteri sudah tidak fokus dengan kerja-kerjanya. Di kementerian itu sudah lagi bukan dalam konteks memperkuat dan membangun sistem yang kokoh untuk mengevaluasi atau apalah dalam konteks kinerja kementeriannya, tapi lebih untuk mempermudah sarana dan prasarana kementeriannya, tapi memoles-moles sendiri,” ungkap Masinton.
“Belakangan ini muncul dari masyarakat obrolan-obrolan, kenapa sih anggota kabinet kalau enggak salah 34 (orang, red), kok menterinya cuma satu. Ini kan obrolan di masyarakat, ini anggota kabinet 34 kok menterinya cuma satu,” ujarnya dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM bertajuk “Jangan Pegel Nunggu Reshuffle” secara daring, Sabtu (11/6/2022).
Hal ini disampaikan Masinton saat disinggung mengenai isu reshuffle kabinet yang kabarnya akan dilakukan pada 15 Juni 2022. Masinton menyampaikan bahwa kabinet itu merupakan kewenangan Presiden Jokowi.
“Itu (reshuffle) kewenangan mutlak presiden, secara normanya begitu. Reshuffle prinsipnya sebagai evaluasi sebuah kinerja dan koordinasi. Relasi politik yang ada, kabinet terdiri dari parpol, juga kalangan-kalangan dari non parpol,” tutur Masinton.
Anggota Komisi XI DPR ini juga melihat bahwa sudah ada beberapa menteri yang mulai tidak fokus bekerja. Banyak menteri tidak lagi bekerja untuk memperkuat atau membangun sistem di kementeriannya, tapi lebih fokus untuk pencitraan diri sendiri dan contohnya sudah sangat gamblang.
“Kita melihat beberapa menteri sudah tidak fokus dengan kerja-kerjanya. Di kementerian itu sudah lagi bukan dalam konteks memperkuat dan membangun sistem yang kokoh untuk mengevaluasi atau apalah dalam konteks kinerja kementeriannya, tapi lebih untuk mempermudah sarana dan prasarana kementeriannya, tapi memoles-moles sendiri,” ungkap Masinton.
(rca)