Mengenang Akhlak Terpuji KH Dimyati Rois, Simak di Sini Kisah Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo!

Jum'at, 10 Juni 2022 - 22:03 WIB
loading...
Mengenang Akhlak Terpuji KH Dimyati Rois, Simak di Sini Kisah Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo!
Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Perindo Abdul Khaliq Ahmad turut berbelasungkawa atas wafatnya Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois atau Mbah Dim. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Bidang Keagamaan DPP Partai Persatuan Indonesia ( Perindo ) Abdul Khaliq Ahmad turut berbelasungkawa atas wafatnya Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Fadhlu Wal Fadhilah di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, KH Dimyati Rois atau Mbah Dim.

Bagi Khaliq, KH Dimyati Rois merupakan sosok ulama yang visioner, kharismatik, alim dan berwawasan politik yang sangat luas. "Oleh karena itu, Mbah Dim lebih dikenal sebagai Kiai Politik di lingkungan Nahdlatul Ulama," kata Khaliq dalam keterangan resminya, Jumat (10/6/2022).

Pandangan dan sikap politik Mbah Dim, kata Khaliq, tidak saja didasarkan pada fenomena politik aktual. Namun juga, kata Khaliq, pada sikap dan perilaku politik tokoh yang dianggap layak sebagai patron. Ini dilihat, baik dari aspek kompetensi dan intelektualitas maupun keberanian Mbah Dim dalam bersikap, meski berbeda dengan politik arus utama (mainstream) pada zamannya.



"Dalam konteks itu, tokoh politik yang sangat dikagumi oleh Mbah Dim adalah KH Wahab Chasbullah dan H Subhan ZE. Kedua tokoh tersebut dianggap piawai dan sangat mumpuni dalam strategi politik," ungkapnya.

Referensi politik Mbah Dim lainnya, lanjut Khaliq, adalah kecuali kisah Nabi-nabi yg termaktub dalam Al-Quran, dan perangai Nabi Muhammad beserta sahabat-sahabatnya, juga kitab-kitab klasik karangan ulama terkemuka.



Menurutnya, Mbah Dim memiliki akhlak terpuji sebagai pribadi yang bersahaja, mandiri dan independen. Guna membiayai kebutuhan pondok pesantren yang diasuhnya, lanjut Khaliq, diperoleh dari hasil tambak dan sawah yang cukup luas. "Sehingga, tidak ada ketergantungan Mbah Dim pada pihak manapun," kata Khaliq.

Khaliq mengaku, interaksi dirinya dengan Mbah Dim terjadi cukup lama dan intens pada kurun waktu 1992-2003. Ini dimulai saat keduanya sama-sama dilantik sebagai Anggota MPR-RI pada 1992-1997 dan masuk ke dalam Fraksi yang sama, yaitu PPP.

"Meski Mbah Dim berasal dari unsur Utusan Daerah Jawa Tengah, tetapi dalam pengelompokan politik masuk di dalam Fraksi PPP bersama saya yang mewakili perimbangan partai politik," ujar Khaliq.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)