Koalisi Dini Golkar-PAN-PPP Bisa Bertahan Asal Memenuhi 3 Unsur Ini

Rabu, 08 Juni 2022 - 13:33 WIB
loading...
Koalisi Dini Golkar-PAN-PPP Bisa Bertahan Asal Memenuhi 3 Unsur Ini
Koalisi Indonesia Bersatu dapat bertahan bila dapat mengusung calon yang potensial menang. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menghadapi Pemilu 2024 partai-partai sudah mulai bergerak mencoba membuat koalisi politik, entah untuk kepentingan pemilihan legislatif atau presiden. Yang sedang menjadi perbincangan publik adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisi Golkar, PAN, dan PPP.

Centre for Strategic and International Studies (CSIS) melihat koalisi partai politik yang terbilang dini tersebut dapat bertahan jika memenuhi sejumlah unsur. "Partai akan terdorong untuk membuat koalisi lebih awal atau dini. Karena dari sisi kandidat banyak kandidat potensial yang bisa dicalonkan parpol," ujar Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes dalam media briefing, Rabu (8/6/2022).



Fernandes meyakini pimpinan parpol akan menjadi faktor penting dalam mempengaruhi peta koalisi ke depan. Dalam Pemilu 2014 dan 2019 faktor kandidat menjadi penting.

"Kemungkinan prediksi kami adalah partai terdorong membangun koalisi lebih awal karena banyak nama potensial. Koalisi dini ini dianggap strategis. Contohnya Koalisi Indonesia Bersatu ada Golkar, PPP, dan PAN," kata dia dalam acara bertajuk Manuver Koalisi Partai Menjelang Pemilu Presiden: Motivasi dan Resiliensi' tersebut.

KIB, kata Fernandes, telah memenuhi persyaratan dukungan pencalonan 20 persen. Tiga partai ini kata dia telah memenuhi prosentase 25,7 persen. Dengan memenuhi syarat dukungan maka ada kepastian pencalonan untuk diusung koalisi ini.

"Koalisi dini strategis ada ruang yang banyak di internal partai untuk berdiskusi kebijakan strategis yang didorong sebelum dan sesudah Pemilu 2024. Daya tahan koalisi dini bergantung pada sejumlah unsur," jelas Fernandes.



Setidaknya ada tiga unsur yang dimaksudnya. Pertama, seberapa fair atau terbuka power sharing didiskusikan dalam koalisi tersebut. Kalau fair, koalisi akan solid atau stabil. Namun sebaliknya gampang bubar bila power sharing tidak dibicarakan terbuka.

Kedua, koalisi akan bertahan bila bisa menyepakati calon yang potensial menang. Sebab kalau mengusung calon yang tidak potensial menang, koalisi hampir pasti bubar karena parpol anggotanya memilih berpindah ke poros koalisi lainnya.

Ketiga, koalisi dini harus bisa merepresentasikan pemilih saat memilih parpol mereka. Bagaimana skenario koalisi akan berpengaruh terhadap perolehan suara partai politik.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3521 seconds (0.1#10.140)