Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Silatnas KIB, Zulhas Dorong Agar Ada 3 Paslon di Pilpres 2024
loading...
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan kembali mendorong agar pemilihan akan ada tiga pasangan capres dan cawapres yang akan tampil dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Foto/SINDOnews/Yulianto
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan kembali mendorong agar pemilihan akan ada tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan tampil dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan pria yang akrab disapa Zulhas pada saat memberikan sambutan di acara silaturahim nasional (Silatnas) tiga parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022) malam.
"Kita berharap di koalisi kita ini, kita berharap, kita mendorong agar sekurang-kurangnya ada 3 pasangan calon presiden dan wakil presiden," ujar Zulhas dalam sambutannya.
Wakil Ketua MPR itu mengatakan usulan ini didasari dengan adanya fenomena polarisasi atau keterbelahan di tengah masyarakat selama kurang lebih terjadi sedekade terakhir. Di mana, hal itu disebabkan dengan adanya kontestasi Pilpres.
"Dulu kita 2004 Pilpres diikuti oleh 5 calon, Indonesia aman tidak ada soal. 2009 3 calon, Indonesia aman tidak ada soal. 2014 dua pasang, 2019 dua pasang, nah itu mulai ada soal," tutupnya.
Hal itu diungkapkan pria yang akrab disapa Zulhas pada saat memberikan sambutan di acara silaturahim nasional (Silatnas) tiga parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022) malam.
"Kita berharap di koalisi kita ini, kita berharap, kita mendorong agar sekurang-kurangnya ada 3 pasangan calon presiden dan wakil presiden," ujar Zulhas dalam sambutannya.
Wakil Ketua MPR itu mengatakan usulan ini didasari dengan adanya fenomena polarisasi atau keterbelahan di tengah masyarakat selama kurang lebih terjadi sedekade terakhir. Di mana, hal itu disebabkan dengan adanya kontestasi Pilpres.
"Dulu kita 2004 Pilpres diikuti oleh 5 calon, Indonesia aman tidak ada soal. 2009 3 calon, Indonesia aman tidak ada soal. 2014 dua pasang, 2019 dua pasang, nah itu mulai ada soal," tutupnya.
(kri)
Explore More