Penyelewengan BOP Pesantren, Menag: Biar Orang Lain Berpesta, Saya yang Cuci Piring

Kamis, 02 Juni 2022 - 16:22 WIB
loading...
Penyelewengan BOP Pesantren, Menag: Biar Orang Lain Berpesta, Saya yang Cuci Piring
Menag Yaqut Cholil Qoumas menegaskan tak akan memberikan toleransi kepada oknum yang menyelewengkan dana Bantuan Operasional Pesantren (BOP). FOTO/TANGKAPAN LAYAR
A A A
JAKARTA - Menteri Agama ( Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan tak akan memberikan toleransi kepada oknum yang menyelewengkan dana Bantuan Operasional Pesantren (BOP). DPR mendapatkan laporan adanya pesantren fiktif untuk mendapatkan dana BOP.

"Kami tidak ada toleransi, kami sampaikan ke jajaran zero toleransi atas penyimpangan-penyimpangan, baik itu pemotongan, pungutan atau apa pun namanya, baik itu di BOP masa lalu yang sekarang diributkan kembali," kata Menag dalam Menag dalam raker bersama Komisi VIII DPR yang disiarkan secara daring, Kamis (2/6/2022).

"Jadi secara kesejarahan ini saya enggak ngerti nih BOP. Tapi biarlah orang lain yang berpesta saya yang mencuci piring. Tidak ada masalah karena konsekuensi," katanya.



Menag mengatakan dirinya menegaskan kepada jajaranya untuk tidak memberikan toleransi. Bahkan dirinya mengaku akan melaporkannya langsung jika melihat langsung penyelewengan.

"Saya sudah sampaikan zero toleransi, saya tidak mau ada toleransi apa pun. Saya sendiri yang akan melaporkan jajaran Kemenag jika melakukan pelanggaran-pelanggaran ya seperti pemungutan atau apapun namanya, "katanya.

"Pelajaran terhadap BOP saya kira cukup menyakitkan, tidak boleh diulang," ujarnya.

Menag turut menyayangkan adanya pemotongan BOP Pesantren. Sebab, baik madrasah maupun pondok pesantren, juga membutuhkan dana tersebut. Ketum GP Ansor ini menilai oknum tersebut sungguh kejam.

Baca juga: Rapat dengan Menag, Komisi VIII Soroti Pesantren Fiktif

"Jangan mereka membutuhkan anggaran paling sedikit masih harus dipotong saya kira itu kejam. Saya kira kalau harus dihukum setimpal ya sudah pantaslah itu. Saya kira itu komitmen kita bersama untuk menangani praktik-praktik seperti ini," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1177 seconds (0.1#10.140)