Anies Diyakini Dapat Tiket Capres dari Partai Pengusung di Pilkada DKI 2017
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diyakini akan mendapatkan tiket maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Partai pengusungnya sama dengan partai yang mendukungnya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lalu.
"Akan terulang lagi partai-partai yang mendukung Anies di Pilpres seperti yang terjadi di Pilgub DKI yang lalu. Anies akan didukung oleh partai-partai seperti PKS, Gerindra, dan Demokrat. Kenapa begitu? Karena partai-partai akan mendukung calon yang berpeluang kuat menang dalam Pilpres," kata pengamat politik Mohammad Naufal Dunggio dalam keterangannya, Kamis (2/6/2022).
Partai Demokrat ikut bergabung karena Anies akan berpasangan dengan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Naufal menjelaskan pasangan tokoh muda ini merupakan duet maut.
"Dua anak muda yang kuat. Satu sipil dan satu militer. Perpaduan yang cocok untuk mengatasi persoalan bangsa. Ego sebagai orang tua itu akan dipaksa legowo untuk menyerahkan persoalan bangsa ini kepada kedua anak muda ini," ujarnya.
Menurutnya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto juga akan legowo memberikan kesempatan kepada dua tokoh muda tersebut untuk tampil. "Sudah pasti Pak Prabowo akan legowo yuniornya yang maju. Pak Prabowo seorang kesatria yang paten, bukan jenderal kaleng-kaleng," imbuh Naufal.
Prabowo sudah tiga kali maju dalam Pilpres tapi selalu menelan kegagalan dan merasa dicurangi. "Jadi kita biarkan Pak Prabowo istirahat di hari tuanya dengan menyerahkan kepemimpinan bangsa ini kepada yang lebih muda, smart, dan sudah teruji kepimpinannya," katanya.
Baca juga: Doakan Anies Jadi Presiden 2024, Kisah M Taufik Lepas Jabatan Pimpinan DPRD DKI
Dukungan Prabowo kepada pasangan Anies-AHY juga, kata Naufal, tidak lepas dari adanya komunikasi dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pendiri Partai Demokrat.
"Pembicaraan antarjenderal beda dengan sipil. Kalau antarsipil yang dibicarakan hanya mencari kekuasaan. Tapi kalau sesama jenderal yang didikusikan adalah kemajuan dan keamanan bangsa dan negara," ucapnya.
Naufal yakin jika Gerindra, PKS, dan Demokrat berkoalisi sebagai pengusung Anies-AHY, maka duet ini akan memenangkan Pilpres. Karena besarnya peluang untuk menang tersebut, partai-partai lain mau tidak mau juga akan ikut bergabung.
"Enggak mungkin partai-partai akan mendukung pasangan hanya sebagai penggembira pilpres saja," katanya.
"Akan terulang lagi partai-partai yang mendukung Anies di Pilpres seperti yang terjadi di Pilgub DKI yang lalu. Anies akan didukung oleh partai-partai seperti PKS, Gerindra, dan Demokrat. Kenapa begitu? Karena partai-partai akan mendukung calon yang berpeluang kuat menang dalam Pilpres," kata pengamat politik Mohammad Naufal Dunggio dalam keterangannya, Kamis (2/6/2022).
Partai Demokrat ikut bergabung karena Anies akan berpasangan dengan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Naufal menjelaskan pasangan tokoh muda ini merupakan duet maut.
"Dua anak muda yang kuat. Satu sipil dan satu militer. Perpaduan yang cocok untuk mengatasi persoalan bangsa. Ego sebagai orang tua itu akan dipaksa legowo untuk menyerahkan persoalan bangsa ini kepada kedua anak muda ini," ujarnya.
Menurutnya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto juga akan legowo memberikan kesempatan kepada dua tokoh muda tersebut untuk tampil. "Sudah pasti Pak Prabowo akan legowo yuniornya yang maju. Pak Prabowo seorang kesatria yang paten, bukan jenderal kaleng-kaleng," imbuh Naufal.
Prabowo sudah tiga kali maju dalam Pilpres tapi selalu menelan kegagalan dan merasa dicurangi. "Jadi kita biarkan Pak Prabowo istirahat di hari tuanya dengan menyerahkan kepemimpinan bangsa ini kepada yang lebih muda, smart, dan sudah teruji kepimpinannya," katanya.
Baca juga: Doakan Anies Jadi Presiden 2024, Kisah M Taufik Lepas Jabatan Pimpinan DPRD DKI
Dukungan Prabowo kepada pasangan Anies-AHY juga, kata Naufal, tidak lepas dari adanya komunikasi dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pendiri Partai Demokrat.
"Pembicaraan antarjenderal beda dengan sipil. Kalau antarsipil yang dibicarakan hanya mencari kekuasaan. Tapi kalau sesama jenderal yang didikusikan adalah kemajuan dan keamanan bangsa dan negara," ucapnya.
Naufal yakin jika Gerindra, PKS, dan Demokrat berkoalisi sebagai pengusung Anies-AHY, maka duet ini akan memenangkan Pilpres. Karena besarnya peluang untuk menang tersebut, partai-partai lain mau tidak mau juga akan ikut bergabung.
"Enggak mungkin partai-partai akan mendukung pasangan hanya sebagai penggembira pilpres saja," katanya.
(abd)