Raker dengan Menlu, Politikus PDIP Tanyakan soal Larangan UAS Masuk Singapura
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Mukhlis Basri menanyakan kepada Menlu terkait larangan masuk Ustaz Abdul Somad (UAS) ke Singapura beberapa waktu lalu.
“Bu Menlu, mohon penjelasan juga masalah deportasinya UAS kemarin,” kata Mukhlis dalam Raker tentang Anggaran Kemlu 2023 dan Isu-isu Aktual di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Karena, kata Mukhlis, sampai hari ini masih beredar kabar bahwa seolah-olah apa yang terjadi pada UAS di Singapura itu, merupakan pesanan dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan lembaga tertentu. Menurut Mukhlis, hal ini menjadi berita yang membuat hubungan antara Indonesia dengan Singapura tidak nyaman.
“Karena sampai sekarang masih beredar seolah-olah deportasi ini pesenan BIN dan lain-lainnya. Supaya ini jelas dan diperjelas juga, jangan menjadi berita yang selalu membuat tidak nyaman antara Indonesia dengan Singapura,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto menanggapi dengan kalimat yang penuh tanda tangan. “Saya jaga aja Bu, kalau enggak dia dapat pahala, kita semua dapat dosa. Kalau itu saya jawab. Pak muklis ya begitu?,” tutur politikus PDIP itu.
“Bu Menlu, mohon penjelasan juga masalah deportasinya UAS kemarin,” kata Mukhlis dalam Raker tentang Anggaran Kemlu 2023 dan Isu-isu Aktual di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Karena, kata Mukhlis, sampai hari ini masih beredar kabar bahwa seolah-olah apa yang terjadi pada UAS di Singapura itu, merupakan pesanan dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan lembaga tertentu. Menurut Mukhlis, hal ini menjadi berita yang membuat hubungan antara Indonesia dengan Singapura tidak nyaman.
“Karena sampai sekarang masih beredar seolah-olah deportasi ini pesenan BIN dan lain-lainnya. Supaya ini jelas dan diperjelas juga, jangan menjadi berita yang selalu membuat tidak nyaman antara Indonesia dengan Singapura,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR Utut Adianto menanggapi dengan kalimat yang penuh tanda tangan. “Saya jaga aja Bu, kalau enggak dia dapat pahala, kita semua dapat dosa. Kalau itu saya jawab. Pak muklis ya begitu?,” tutur politikus PDIP itu.
(cip)