Spesifikasi KRI Dewaruci, Kapal Layar Latih TNI AL yang 2 Kali Muhibah Keliling Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Spesifikasi KRI Dewaruci memiliki 16 layar yang bisa dikembangkan dengan luas total 1.091 meter persegi. Sejak diluncurkan pada 1953, kapal layar latih milik TNI AL buatan HC Stulcken & Sohn Humberg, Jerman tersebut telah dua kali ber keliling dunia .
KRI Dewaruci tercatat dua kali melakukan tugas pelayaran muhibah keliling dunia, yakni pada 1964 dan 2012. Pada pelayaran pertama, kapal yang dijuluki Angsa Betina oleh Cornelis Kowaas, salah satu awak kapal yang bertugas mengabadikan perjalanan, dikomandani Letkol Laut (P) Sumantri. Dia membawa 78 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dan 32 anak buah kapal (ABK) untuk mengarungi 7 samudera dan 5 benua.
Sementara tugas pelayaran muhibah keliling dunia kedua pada 2012 dipimpin oleh Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto dengan membawa 101 Taruna AAL dan 77 ABK. Dalam pelayaran kali ini, KRI Dewaruci menghabiskan waktu sekitar 227 hari dengan jarak tempuh 27.006 nautical mile.
Baca juga: Berlayar Perdana, 130 Taruna AAL Naiki KRI Dewaruci dan KRI Surabaya
KRI Dewaruci yang telah berusia 69 tahun pada 24 Januari 2022 lalu, kini hanya berlayar di perairan laut Indonesia. Tugas pelayaran panjang atau disebut Kartika Jala Krida digantikan KRI Bima Suci yang mulai dioperasikan sejak 2017 silam. Meski begitu, KRI Dewaruci tetap bertugas sebagai kapal pelatihan taruna dan taruni AAL.
Selain itu, KRI Dewaruci juga memiliki tugas lain yakni berlayar ke seluruh pelosok Indonesia untuk mengenalkan kapal ini kepada masyarakat dan menjadi duta maritim Indonesia.
"KRI Dewaruci tidak hanya merupakan sebuah legenda, melainkan sebuah legenda yang masih hidup," kata Komandan Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso dikutip dari situs Maritim, Minggu (29/5/2022).
Hastaria menceritakan bahwa nama Dewaruci diambil dari cerita pewayangan kuno Jawa. Cerita dimulai dari salah satu sosok dari Pandawa Lima, yaitu Bima yang pergi untuk mencari Air Kebenaran Tirta Amerta. Dalam proses pencariannya, Bima menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah tergulung ombak besar dan melawan seekor ular naga besar.
Baca juga: KRI Dewaruci Jadi Venue Surabaya Pahlawan Jazz
Setelah berhasil menghadapi ular naga dan keluar dari ombak besar, Bima lalu berhadapan dengan sosok kecil seukuran telapak tangan, bernama Dewa Ruci. Dewa Ruci kemudian meminta Bima masuk ke dalam dirinya yang kecil melalui bagian kupingnya. Di sanalah Bima menemukan kebenaran, di mana kebenaran yang dicarinya ada di dalam dirinya sendiri.
KRI Dewaruci tercatat dua kali melakukan tugas pelayaran muhibah keliling dunia, yakni pada 1964 dan 2012. Pada pelayaran pertama, kapal yang dijuluki Angsa Betina oleh Cornelis Kowaas, salah satu awak kapal yang bertugas mengabadikan perjalanan, dikomandani Letkol Laut (P) Sumantri. Dia membawa 78 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dan 32 anak buah kapal (ABK) untuk mengarungi 7 samudera dan 5 benua.
Sementara tugas pelayaran muhibah keliling dunia kedua pada 2012 dipimpin oleh Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto dengan membawa 101 Taruna AAL dan 77 ABK. Dalam pelayaran kali ini, KRI Dewaruci menghabiskan waktu sekitar 227 hari dengan jarak tempuh 27.006 nautical mile.
Baca juga: Berlayar Perdana, 130 Taruna AAL Naiki KRI Dewaruci dan KRI Surabaya
KRI Dewaruci yang telah berusia 69 tahun pada 24 Januari 2022 lalu, kini hanya berlayar di perairan laut Indonesia. Tugas pelayaran panjang atau disebut Kartika Jala Krida digantikan KRI Bima Suci yang mulai dioperasikan sejak 2017 silam. Meski begitu, KRI Dewaruci tetap bertugas sebagai kapal pelatihan taruna dan taruni AAL.
Selain itu, KRI Dewaruci juga memiliki tugas lain yakni berlayar ke seluruh pelosok Indonesia untuk mengenalkan kapal ini kepada masyarakat dan menjadi duta maritim Indonesia.
"KRI Dewaruci tidak hanya merupakan sebuah legenda, melainkan sebuah legenda yang masih hidup," kata Komandan Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso dikutip dari situs Maritim, Minggu (29/5/2022).
Hastaria menceritakan bahwa nama Dewaruci diambil dari cerita pewayangan kuno Jawa. Cerita dimulai dari salah satu sosok dari Pandawa Lima, yaitu Bima yang pergi untuk mencari Air Kebenaran Tirta Amerta. Dalam proses pencariannya, Bima menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah tergulung ombak besar dan melawan seekor ular naga besar.
Baca juga: KRI Dewaruci Jadi Venue Surabaya Pahlawan Jazz
Setelah berhasil menghadapi ular naga dan keluar dari ombak besar, Bima lalu berhadapan dengan sosok kecil seukuran telapak tangan, bernama Dewa Ruci. Dewa Ruci kemudian meminta Bima masuk ke dalam dirinya yang kecil melalui bagian kupingnya. Di sanalah Bima menemukan kebenaran, di mana kebenaran yang dicarinya ada di dalam dirinya sendiri.