Pesawat Tempur Andalan TNI AU, Semuanya Bikin Gemetar Musuh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pesawat tempur andalan TNI AU atau Angkatan Udara punya beberapa spesifikasi yang bikin musuh berpikir dua kali untuk menyerang terhadap Indonesia. Hal ini berdasarkan data dari Global Fire Power (GFP) per tahun 2022.
Data GFP menegaskan, kekuatan militer Indonesia berada di urutan 15 dunia dari 140 negara di dunia pada 2022. Sedangkan untuk kekuatan di matra udara, TNI AU dilengkapi 445 kekuatan udara.
Jumlah itu meliputi 41 pesawat tempur; 23 dedicated attack; 66 transportasi; 126 trainners; 17 pesawat misi khusus; 1 pesawat tanker; 172 helikopter; dan 15 helikopter serang.
Setidaknya ada 6 pesawat tempur yang dimiliki militer Indonesia. Pertama BAe Systems Hawk, kedua KAI T-50 Golden Eagle, ketiga Embraer EMB 314 Super Tucano, keempat Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, kelima Sukhoi Su-27, dan keenam Sukhoi Su-30.
Berikut spesifikasi
1. BAe Systems Hawk
Foto: Malaysian Defense
Pesawat tempur ini merupakan jenis pesawat latih yang berasal dari Britania Raya dengan menggunakan radar modern APG-66 (khusus varian Mk 200) dan rudal AIM-9 Sidewinder.
Hawk Mk 109/209 adalah kode Hawker-Siddeley Hawk yang diekspor ke Indonesia. Pesawat ini mulai melengkapi armada di TNI-AU sejak tahun 1997. Sementara di tahun 1980-an, TNI-AU juga pernah membeli sejumlah Hawk Mk 53.
Hawk Mk 209 merupakan varian single seater dari keluarga Hawk. Pesawat jet ini dikhususkan untuk mengemban misi air superiority dan ground attack. Malaysia juga memiliki sejumlah Hawk Mk 108 / 208 yang merupakan varian Hawk pertama yang bisa melakukan in flight refuelling.
2. KAI T-50 Golden Eagle
Foto: KAI
KAI T-50 Golden Eagle merupakan pesawat latih supersonik buatan Amerika-Korea. Dikembangkan Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin. Program ini juga melahirkan A-50, atau T-50 LIFT, sebagai varian serang ringan.
Untuk persenjataan, Kanon 20 mm General Electric M61 Vulcan dengan 205 peluru diumpankan linear tanpa sambungan yang bisa dipasang internal tepat di belakang kokpit.
Sebuah rudal udara ke udara pencari panas AIM-9 Sidewinder bisa dipasangkan pada setiap rel di ujung sayap, dan rudal-rudal yang lain bisa dipasang di cantelan bawah sayap.
3. Embraer EMB 314 Super Tucano
Foto: SINDOnews
EMB-314 Super Tucano sebenarnya pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya. Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak.
Sistem senjata internal mutlak hadir di EMB-314 Super Tucano. Elemen organiknya adalah dua buah SMB atau senapan mesin berat dengan kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P yang ditempatkan di setiap sayapnya.
Koleksi senjata yang bisa dibawa bom jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick. Untuk menghadapi duel di udara, EMB-314 Super Tucano juga dapat membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.
Untuk jenis ini, Indonesia memiliki 16 pesawat yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 lalu. Kini di tempatkan di Skadron 21 Abd Malang. Armada baru ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua.
4. Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon
Foto: Lockheed Martin
Pesawat jenis F-16 Fighting Falcon ini sudah dipersenjatai dengan senjata-senjata modern dan mematikan seperti, Advance Medium Range Air To Air Missile AAMRAM-C, Air Intercept Missile AIM-9 X, Laser JDAM, Air to Ground Missile AGM-65 D/G dan Advanced Targeting Pod.
Termasuk dilengkapi radar canggih seperti, ALR-69 Radar Warning Receiver (RWR), ALQ-213 Electronic Warfare Management System (EWMS), ALE-47 Countermeasures. New radar APG-68(V)9.
Kehebatan radar ini adalah mampu mendeteksi sasaran di atas permukaan yang lebih jauh yaitu, meningkat lebih dari 30% daripada radar sebelumnya. Selain itu pada mode udara ke udara.
Radar ini juga memiliki beberapa fitur baru antara lain, dapat melakukan akuisisi beberapa target sekaligus untuk penembakan rudal dari udara ke udara. Secara khusus peningkatan kekuatan radar adalah salah satu hal yang menjadi game changer. Sehingga pesawat dapat mengunci dan menembak empat target udara secara simultan.
Tidak hanya itu pesawat ini juga mampu menembak target tanpa harus melihat. F-16 membawa smart ammunition, bisa melakukan penembakan tanpa melihat dan juga punya kamera yang super canggih yang bisa melihat secara detail, sangat presisi.
5. Sukhoi Su-27
Foto: Muraselon
Pesawat tempur Sukhoi Su-27 punya jarak jangkau yang jauh, persenjataan yang berat, dan kelincahan serta manuver yang tinggi. Pesawat ini sering disebut hasil persaingan antara Sukhoi dengan Mikoyan-Gurevich, karena Su-27 dan MiG-29 berbentuk mirip.
Namun, Su-27 dirancang sebagai pesawat interseptor dan pesawat tempur superioritas udara jarak jauh, sedangkan MiG-29 dirancang untuk mengisi peran pesawat tempur pendukung jarak dekat.
6. Sukhoi Su-30
Foto: Vitaliy Nevar TASS
Dikembangkan oleh negara Rusia pada Tahun 1996, Sukhoi Su-30 merupakan pesawat tempur multifungsi, yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat. Pesawat ini dapat disandingan dengan F/A-18E/F Super Hornet dan F-15E Strike Eagle dari Amerika Serikat.
Data GFP menegaskan, kekuatan militer Indonesia berada di urutan 15 dunia dari 140 negara di dunia pada 2022. Sedangkan untuk kekuatan di matra udara, TNI AU dilengkapi 445 kekuatan udara.
Jumlah itu meliputi 41 pesawat tempur; 23 dedicated attack; 66 transportasi; 126 trainners; 17 pesawat misi khusus; 1 pesawat tanker; 172 helikopter; dan 15 helikopter serang.
Setidaknya ada 6 pesawat tempur yang dimiliki militer Indonesia. Pertama BAe Systems Hawk, kedua KAI T-50 Golden Eagle, ketiga Embraer EMB 314 Super Tucano, keempat Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, kelima Sukhoi Su-27, dan keenam Sukhoi Su-30.
Berikut spesifikasi
1. BAe Systems Hawk
Foto: Malaysian Defense
Pesawat tempur ini merupakan jenis pesawat latih yang berasal dari Britania Raya dengan menggunakan radar modern APG-66 (khusus varian Mk 200) dan rudal AIM-9 Sidewinder.
Hawk Mk 109/209 adalah kode Hawker-Siddeley Hawk yang diekspor ke Indonesia. Pesawat ini mulai melengkapi armada di TNI-AU sejak tahun 1997. Sementara di tahun 1980-an, TNI-AU juga pernah membeli sejumlah Hawk Mk 53.
Hawk Mk 209 merupakan varian single seater dari keluarga Hawk. Pesawat jet ini dikhususkan untuk mengemban misi air superiority dan ground attack. Malaysia juga memiliki sejumlah Hawk Mk 108 / 208 yang merupakan varian Hawk pertama yang bisa melakukan in flight refuelling.
2. KAI T-50 Golden Eagle
Foto: KAI
KAI T-50 Golden Eagle merupakan pesawat latih supersonik buatan Amerika-Korea. Dikembangkan Korean Aerospace Industries dengan bantuan Lockheed Martin. Program ini juga melahirkan A-50, atau T-50 LIFT, sebagai varian serang ringan.
Untuk persenjataan, Kanon 20 mm General Electric M61 Vulcan dengan 205 peluru diumpankan linear tanpa sambungan yang bisa dipasang internal tepat di belakang kokpit.
Sebuah rudal udara ke udara pencari panas AIM-9 Sidewinder bisa dipasangkan pada setiap rel di ujung sayap, dan rudal-rudal yang lain bisa dipasang di cantelan bawah sayap.
3. Embraer EMB 314 Super Tucano
Foto: SINDOnews
EMB-314 Super Tucano sebenarnya pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya. Dari desainnya, pesawat ini sangat pas untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak.
Sistem senjata internal mutlak hadir di EMB-314 Super Tucano. Elemen organiknya adalah dua buah SMB atau senapan mesin berat dengan kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P yang ditempatkan di setiap sayapnya.
Koleksi senjata yang bisa dibawa bom jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick. Untuk menghadapi duel di udara, EMB-314 Super Tucano juga dapat membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.
Untuk jenis ini, Indonesia memiliki 16 pesawat yang dibeli Pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 lalu. Kini di tempatkan di Skadron 21 Abd Malang. Armada baru ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua.
4. Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon
Foto: Lockheed Martin
Pesawat jenis F-16 Fighting Falcon ini sudah dipersenjatai dengan senjata-senjata modern dan mematikan seperti, Advance Medium Range Air To Air Missile AAMRAM-C, Air Intercept Missile AIM-9 X, Laser JDAM, Air to Ground Missile AGM-65 D/G dan Advanced Targeting Pod.
Termasuk dilengkapi radar canggih seperti, ALR-69 Radar Warning Receiver (RWR), ALQ-213 Electronic Warfare Management System (EWMS), ALE-47 Countermeasures. New radar APG-68(V)9.
Kehebatan radar ini adalah mampu mendeteksi sasaran di atas permukaan yang lebih jauh yaitu, meningkat lebih dari 30% daripada radar sebelumnya. Selain itu pada mode udara ke udara.
Radar ini juga memiliki beberapa fitur baru antara lain, dapat melakukan akuisisi beberapa target sekaligus untuk penembakan rudal dari udara ke udara. Secara khusus peningkatan kekuatan radar adalah salah satu hal yang menjadi game changer. Sehingga pesawat dapat mengunci dan menembak empat target udara secara simultan.
Tidak hanya itu pesawat ini juga mampu menembak target tanpa harus melihat. F-16 membawa smart ammunition, bisa melakukan penembakan tanpa melihat dan juga punya kamera yang super canggih yang bisa melihat secara detail, sangat presisi.
5. Sukhoi Su-27
Foto: Muraselon
Pesawat tempur Sukhoi Su-27 punya jarak jangkau yang jauh, persenjataan yang berat, dan kelincahan serta manuver yang tinggi. Pesawat ini sering disebut hasil persaingan antara Sukhoi dengan Mikoyan-Gurevich, karena Su-27 dan MiG-29 berbentuk mirip.
Namun, Su-27 dirancang sebagai pesawat interseptor dan pesawat tempur superioritas udara jarak jauh, sedangkan MiG-29 dirancang untuk mengisi peran pesawat tempur pendukung jarak dekat.
6. Sukhoi Su-30
Foto: Vitaliy Nevar TASS
Dikembangkan oleh negara Rusia pada Tahun 1996, Sukhoi Su-30 merupakan pesawat tempur multifungsi, yang efektif dipakai sebagai pesawat serang darat. Pesawat ini dapat disandingan dengan F/A-18E/F Super Hornet dan F-15E Strike Eagle dari Amerika Serikat.
(maf)