Doni Monardo: Ancaman Corona Belum Berakhir, Protokol Kesehatan Harga Mati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (virus Corona), Letnan Jenderal TNI Doni Monardo menegaskan, ancaman Covid-19 belum berakhir. Sehingga, masyarakat dituntut untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan.
"Masih banyak yang harus kita kerjakan di hari-hari kedepan sebagaimana disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia ancaman Covid-19 ini, belum berakhir," kata Doni di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (22/6/2020).
"Kondisi masih dinamis dan ancaman penyebaran itu masih ada. Untuk itu kita dituntut untuk tetap hati-hati waspada dan patuh terhadap protokol kesehatan agar terhindar dari penularan Covid-19," tambahnya. (Baca juga: Update Corona 22 Juni 2020: 46.845 Positif, 18.735 Sembuh, dan 2.500 Meninggal)
Doni menegaskan, kita tidak boleh bosan untuk selalu mengingatkan orang di sekitar kita agar benar-benar menjalankan protokol kesehatan. "Kedisiplinan garis seluruh anggota masyarakat merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi agar kita bisa selamat dari ancaman Covid-19," tegasnya.
Gugus Tugas Nasional, kata Doni juga telah memutuskan bahwa kabupaten/kota yang berada di zona hijau dan kuning dapat mulai mempersiapkan pola adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19.
(Baca juga: Rapid Test Berbayar, Ombudsman Curiga Ada Upaya Cari Keuntungan Pribadi)
Ketua Gugus Tugas kabupaten/kota, kata Doni juga sudah menindaklanjuti dengan melakukan prakondisi, menetapkan waktu dan prioritas, membangun komunikasi dengan Ketua Gugus Tugas Provinsi dan Gugus Tugas Nasional. "Serta taat kepada hasil monitoring dan evaluasi yang setiap pekan diumumkan oleh Gugus Tugas Nasional," katanya.
Selain itu, Doni mengatakan langkah untuk memberikan kesempatan kepada 9 sektor untuk memulai kembali kegiatannya juga berdampak menggembirakan terutama dampak ekonomi.
"Semua kebijakan yang telah diambil tersebut membawa dampak yang menggembirakan. Pasar merespon positif pembukaan kembali aktivitas di sektor ekonomi esensial di mana nilai tukar Rupiah mulai stabil dan indeks harga saham gabungan mulai menunjukkan tren peningkatan," ucapnya.
Namun, kata Doni tatanan hidup masyarakat produktif namun aman Covid-19 harus dengan adaptasi kebiasaan-kebiasaan baru ini akan selalu mengacu kepada data-data epidemiologi dan kesiapan pemerintah daerah.
Ia pun menegaskan bahwa selama pandemi Covid-19 masih ada, pelaksanaan protokol kesehatan adalah harga mati. "Saya kembali mengingatkan bahwa selama pandemi Covid-19 masih ada, maka pelaksanaan protokol kesehatan di semua aspek adalah harga mati. Sekali lagi pelaksanaan protokol kesehatan adalah harga mati," jelas Doni.
"Masih banyak yang harus kita kerjakan di hari-hari kedepan sebagaimana disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia ancaman Covid-19 ini, belum berakhir," kata Doni di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (22/6/2020).
"Kondisi masih dinamis dan ancaman penyebaran itu masih ada. Untuk itu kita dituntut untuk tetap hati-hati waspada dan patuh terhadap protokol kesehatan agar terhindar dari penularan Covid-19," tambahnya. (Baca juga: Update Corona 22 Juni 2020: 46.845 Positif, 18.735 Sembuh, dan 2.500 Meninggal)
Doni menegaskan, kita tidak boleh bosan untuk selalu mengingatkan orang di sekitar kita agar benar-benar menjalankan protokol kesehatan. "Kedisiplinan garis seluruh anggota masyarakat merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi agar kita bisa selamat dari ancaman Covid-19," tegasnya.
Gugus Tugas Nasional, kata Doni juga telah memutuskan bahwa kabupaten/kota yang berada di zona hijau dan kuning dapat mulai mempersiapkan pola adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19.
(Baca juga: Rapid Test Berbayar, Ombudsman Curiga Ada Upaya Cari Keuntungan Pribadi)
Ketua Gugus Tugas kabupaten/kota, kata Doni juga sudah menindaklanjuti dengan melakukan prakondisi, menetapkan waktu dan prioritas, membangun komunikasi dengan Ketua Gugus Tugas Provinsi dan Gugus Tugas Nasional. "Serta taat kepada hasil monitoring dan evaluasi yang setiap pekan diumumkan oleh Gugus Tugas Nasional," katanya.
Selain itu, Doni mengatakan langkah untuk memberikan kesempatan kepada 9 sektor untuk memulai kembali kegiatannya juga berdampak menggembirakan terutama dampak ekonomi.
"Semua kebijakan yang telah diambil tersebut membawa dampak yang menggembirakan. Pasar merespon positif pembukaan kembali aktivitas di sektor ekonomi esensial di mana nilai tukar Rupiah mulai stabil dan indeks harga saham gabungan mulai menunjukkan tren peningkatan," ucapnya.
Namun, kata Doni tatanan hidup masyarakat produktif namun aman Covid-19 harus dengan adaptasi kebiasaan-kebiasaan baru ini akan selalu mengacu kepada data-data epidemiologi dan kesiapan pemerintah daerah.
Ia pun menegaskan bahwa selama pandemi Covid-19 masih ada, pelaksanaan protokol kesehatan adalah harga mati. "Saya kembali mengingatkan bahwa selama pandemi Covid-19 masih ada, maka pelaksanaan protokol kesehatan di semua aspek adalah harga mati. Sekali lagi pelaksanaan protokol kesehatan adalah harga mati," jelas Doni.
(maf)