Politikus PAN Sebut Keterwakilan Perempuan dan Milenial di BUMN Cukup Baik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Bendahara Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Rizki Aljupri, mengapresiasi wacana Menteri BUMN Erick Thohir untuk memberikan kuota dan menempatkan perempuan dan milenial dalam jajaran Direksi dan Komisaris BUMN.
(Baca juga: Pilpres 2024, Erick Thohir Dinilai Punya Potensi dan Sumber Daya Ekonomi)
Lulusan magister dan sarjana di bidang keuangan dari negara bagian Kansas, Amerika Serikat ini meyakini, gebrakan tersebut akan memberikan dampak positif pada kinerja dan image perusahaan.
"Studi oleh Harvard Business School menunjukkan, keterwakilan perempuan dalam jajaran pimpinan perusahaan dapat memotivasi karyawan perempuan lainnya di level operasional untuk bekerja lebih keras dan produktif. Bahkan, beberapa perusahaan terbesar dunia seperti General Motors, Pepsi, dan Oracle saat ini dipimpin oleh Dirut / CEO perempuan," kata Rizki, Senin (22/6/2020).
(Baca juga: Krisis Global, Bamsoet: Saatnya Indonesia Kembali ke Ekonomi Pancasila)
CoFounder Amanat Institute ini menjelaskan, dalam menghadapi revolusi industri 4.0, diperlukan sumbangsih pemikiran milenial dalam pengambilan keputusan strategis BUMN.
Hal ini untuk mempertahankan relevansi strategi perusahaan pelat merah dalam persaingan dunia bisnis yang kian kompetitif. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa milenial memiliki karakter yang sangat berbeda dengan generasi X & Y.
"PAN mendorong Menteri BUMN untuk mengedepankan sistem merit yang didasarkan pada latar belakang pendidikan dan juga pengalaman profesional dalam memilih sosok milenial dan perempuan untuk mengisi posisi strategis seperti Direksi dan Komisaris," ungkapnya.
Rizki pun mencontohkan, banyak talenta unggul (talent pool) BUMN juga dapat diambil dari perusahaan multinasional yang memiliki metode pengembangan SDM yang baik seperti Grup Astra dan Unilever atau pun perusahaan rintisan yang sedang naik daun seperti Go Jek dan Grab.
"Hadirnya talenta muda dari luar organisasi diharapkan dapat memberikan warna baru pada budaya perusahaan tersebut,"
(Baca juga: Pilpres 2024, Erick Thohir Dinilai Punya Potensi dan Sumber Daya Ekonomi)
Lulusan magister dan sarjana di bidang keuangan dari negara bagian Kansas, Amerika Serikat ini meyakini, gebrakan tersebut akan memberikan dampak positif pada kinerja dan image perusahaan.
"Studi oleh Harvard Business School menunjukkan, keterwakilan perempuan dalam jajaran pimpinan perusahaan dapat memotivasi karyawan perempuan lainnya di level operasional untuk bekerja lebih keras dan produktif. Bahkan, beberapa perusahaan terbesar dunia seperti General Motors, Pepsi, dan Oracle saat ini dipimpin oleh Dirut / CEO perempuan," kata Rizki, Senin (22/6/2020).
(Baca juga: Krisis Global, Bamsoet: Saatnya Indonesia Kembali ke Ekonomi Pancasila)
CoFounder Amanat Institute ini menjelaskan, dalam menghadapi revolusi industri 4.0, diperlukan sumbangsih pemikiran milenial dalam pengambilan keputusan strategis BUMN.
Hal ini untuk mempertahankan relevansi strategi perusahaan pelat merah dalam persaingan dunia bisnis yang kian kompetitif. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa milenial memiliki karakter yang sangat berbeda dengan generasi X & Y.
"PAN mendorong Menteri BUMN untuk mengedepankan sistem merit yang didasarkan pada latar belakang pendidikan dan juga pengalaman profesional dalam memilih sosok milenial dan perempuan untuk mengisi posisi strategis seperti Direksi dan Komisaris," ungkapnya.
Rizki pun mencontohkan, banyak talenta unggul (talent pool) BUMN juga dapat diambil dari perusahaan multinasional yang memiliki metode pengembangan SDM yang baik seperti Grup Astra dan Unilever atau pun perusahaan rintisan yang sedang naik daun seperti Go Jek dan Grab.
"Hadirnya talenta muda dari luar organisasi diharapkan dapat memberikan warna baru pada budaya perusahaan tersebut,"
(maf)