Hasto Kritik Koalisi Indonesia Bersatu, Begini Respons Golkar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kritikan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto terhadap Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus. Diketahui, KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Lodewijk Freidrich Paulus menjelaskan bahwa ketiga partai itu membentuk koalisi karena berkaca pada Pilpres 2019. "Ya gini, justru terlalu dini itulah yang, sudah disampaikan bagaimana kita membangun demokrasi hasil evaluasi tahun 2019 lalu," kata Lodewijk kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Menurut Lodewijk, dengan dibentuknya koalisi ini, pihaknya ingin mencegah terjadinya polarisasi sebagaimana yang terjadi pada Pilpres 2019. Sehingga ketiga partai ini ingin memberikan ruang untuk terbentuknya 3 koalisi.
"Satu, mencegah terjadinya polarisasi seperti 2019, artinya di sini kita memberikan ruang untuk terbentuknya tiga koalisi gitu lho. Jadi bukan hanya dua seperti kemarin sejak awal kita memberikan ruang," imbuhnya.
Kemudian, kata dia, koalisi ini bersepakat untuk mendukung kebijakan Pemerintahan Jokowi sampai selesai di 2024. Koalisi ini juga mendukung untuk melanjutkan program-program pemerintahan hari ini untuk pemerintahan berikutnya.
Jadi, Wakil Ketua DPR ini menegaskan bahwa koalisi ini tidak akan mengganggu jalannya sisa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dan justru mendukung. "Oh enggak lah (tidak menghambat), justru kita mendukung," pungkasnya.
Lodewijk Freidrich Paulus menjelaskan bahwa ketiga partai itu membentuk koalisi karena berkaca pada Pilpres 2019. "Ya gini, justru terlalu dini itulah yang, sudah disampaikan bagaimana kita membangun demokrasi hasil evaluasi tahun 2019 lalu," kata Lodewijk kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/5/2022).
Menurut Lodewijk, dengan dibentuknya koalisi ini, pihaknya ingin mencegah terjadinya polarisasi sebagaimana yang terjadi pada Pilpres 2019. Sehingga ketiga partai ini ingin memberikan ruang untuk terbentuknya 3 koalisi.
"Satu, mencegah terjadinya polarisasi seperti 2019, artinya di sini kita memberikan ruang untuk terbentuknya tiga koalisi gitu lho. Jadi bukan hanya dua seperti kemarin sejak awal kita memberikan ruang," imbuhnya.
Kemudian, kata dia, koalisi ini bersepakat untuk mendukung kebijakan Pemerintahan Jokowi sampai selesai di 2024. Koalisi ini juga mendukung untuk melanjutkan program-program pemerintahan hari ini untuk pemerintahan berikutnya.
Jadi, Wakil Ketua DPR ini menegaskan bahwa koalisi ini tidak akan mengganggu jalannya sisa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dan justru mendukung. "Oh enggak lah (tidak menghambat), justru kita mendukung," pungkasnya.
(rca)