HUT ke-57 Lemhannas, Andi Widjajanto Maknai 3 Hal Penting Hari Kebangkitan Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia ( Lemhannas RI) Andi Widjajanto memaknai tiga hal penting Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada Jumat (20/5/2022). Menurut Andi, sesuai dengan arahan pemerintah, ia akan terus mengawal perjuangan dari Pahlawan Budi Oetomo.
Usai memberikan sambutan terkait Hari Ulang Tahun ke-57 Lemhanas, Andi menuturkan, terdapat tiga arahan pemerintah yang perlu diingat Lemhanas dalam menyikapi Hari Kebangkitan Nasional. Salah satunya terkait perjuangan melawan Covid-19 dan belajar dari konflik Rusia-Ukraina.
"Tentang pandemi Covid-19 kita tetap harus waspada, tetap memiliki keyakinan dengan arahan pemerintah yang sudah berupaya untuk keluar dari pandemi ini dengan kebangkitan dari segi ekonomi," ujar Andi di Gedung Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2022).
Lebih lanjut Andi menambahkan, Hari Kebangkitan nasional ini juga menjadi ajang Lemhanas dalam menyikapi peran penting Indonesia sebagai tuan rumah G20 yang sama-sama menghadapi krisis terkait pandemi Covid-19 juga dampak Perang Rusia-Ukraina.
"Perang Rusia-Ukraina masih mempunyai waktu beberapa bulan, dalam G20 kita akan merancang strategi agar kita keluar dari krisis, dan kembali seperti semula keluar dari krisis pandemi dan Rusia-Ukraina," ucapnya.
"Perayaan HUT 57 ini kami kembali ke titik nol, di mana Bung Karno mengarahkan Lemhannas untuk membuat kajian-kajian tentang geopolitik," ucap Andi.
Sebelumnya, Andi Widjajanto meyakini transformasi militer di Indonesia tidak cukup hanya sampai 2045. Karena itu, peta jalan transformasi perang darat harus dicanangkan sampai 2070.
Baca juga: Luncurkan 57 Buku, Andi Widjajanto: Lemhannas Terus Jalankan Mandat Bung Karno
"Disadari bahwa untuk membangun angkatan bersenjata, untuk melakukan transformasi militer tidak cukup hanya sampai 2045. Sehingga peta jalan transformasi perang darat yang ditawarkan di buku itu sebetulnya tembus sampai tahun 2070," katanya dalam acara peluncuran 57 buku untuk menyongsong masa depan Indonesia, di GedungLemhannas, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2022).
Lihat Juga: Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Ditjen Diktiristek Tampilkan Ratusan Karya Seni Visual
Usai memberikan sambutan terkait Hari Ulang Tahun ke-57 Lemhanas, Andi menuturkan, terdapat tiga arahan pemerintah yang perlu diingat Lemhanas dalam menyikapi Hari Kebangkitan Nasional. Salah satunya terkait perjuangan melawan Covid-19 dan belajar dari konflik Rusia-Ukraina.
"Tentang pandemi Covid-19 kita tetap harus waspada, tetap memiliki keyakinan dengan arahan pemerintah yang sudah berupaya untuk keluar dari pandemi ini dengan kebangkitan dari segi ekonomi," ujar Andi di Gedung Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2022).
Lebih lanjut Andi menambahkan, Hari Kebangkitan nasional ini juga menjadi ajang Lemhanas dalam menyikapi peran penting Indonesia sebagai tuan rumah G20 yang sama-sama menghadapi krisis terkait pandemi Covid-19 juga dampak Perang Rusia-Ukraina.
"Perang Rusia-Ukraina masih mempunyai waktu beberapa bulan, dalam G20 kita akan merancang strategi agar kita keluar dari krisis, dan kembali seperti semula keluar dari krisis pandemi dan Rusia-Ukraina," ucapnya.
"Perayaan HUT 57 ini kami kembali ke titik nol, di mana Bung Karno mengarahkan Lemhannas untuk membuat kajian-kajian tentang geopolitik," ucap Andi.
Sebelumnya, Andi Widjajanto meyakini transformasi militer di Indonesia tidak cukup hanya sampai 2045. Karena itu, peta jalan transformasi perang darat harus dicanangkan sampai 2070.
Baca juga: Luncurkan 57 Buku, Andi Widjajanto: Lemhannas Terus Jalankan Mandat Bung Karno
"Disadari bahwa untuk membangun angkatan bersenjata, untuk melakukan transformasi militer tidak cukup hanya sampai 2045. Sehingga peta jalan transformasi perang darat yang ditawarkan di buku itu sebetulnya tembus sampai tahun 2070," katanya dalam acara peluncuran 57 buku untuk menyongsong masa depan Indonesia, di GedungLemhannas, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2022).
Lihat Juga: Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Ditjen Diktiristek Tampilkan Ratusan Karya Seni Visual
(abd)