2 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi Jamaah Haji Indonesia
loading...
A
A
A
Petugas kesehatan haji telah dibekali dengan Rencana Operasional (Renops) penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2022 untuk menjalankan tugas di tanah suci.
Di mana dalam Renops, petugas kesehatan dibagi menjadi tujuh tim, yang terdiri dari Tim Surveilans, Emergency medical team, Tim Promosi Kesehatan, Tim Mobile Bandara, Tim Sanitasi dan Food security, Tim Logistik dan bekal Kesehatan, dan Tim Kantor Kesehatan Haji Indonesia.
Renops merupakan petunjuk bagi petugas dalam bekerja. Setiap tim sudah memiliki tugas, fungsi dan tanggung jawab masing masing, dan keterkaitan antar tim kerja. Sehingga tim dapat bekerja lebih optimal dalam rangka mencapai target tujuan pelayanan kesehatan haji.
"Contoh untuk Renops tim surveilans, day by day harus ada laporan audit kematian mulai dari penyebab dan lain-lain sehingga dapat tergambar dengan baik, terlebih saat mendekati critical period," katanya.
Di tempat yang sama, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo memberikan pesan khusus kepada tim Media Center Haji (MCH) 1443 H/2022 M.
Wibowo meminta tim MCH tidak bosan memberikan informasi edukatif terkait penyelenggaraan ibadah haji kepada jamaah. "Edukasi dan utamakan jamaah. Kita semua adalah petugas," kata Wibowo.
Edukasi ini sangat penting, lanjutnya, karena jamaah Indonesia sangat beragam, baik tingkat usia, pendidikan, bahkan pengalaman bepergian. Kebiasaan mereka juga berbeda-beda.
"Terkait pola makan, misalnya. Dalam kemasan katering akan tertulis batas maksimal waktu makan. Sementara sebagian jamaah ada yang punya kebiasaan menunda waktu makan, sehingga ada potensi katering dikonsumsi di luar jam yang ditentukan. Nah, ini perlu edukasi bersama," ujarnya.
"Atau, ada jamaah yang kurang terbiasa minum, karena beragam sebab. Padahal cuaca panas. Ini juga perlu edukasi agar tidak dehidrasi. Nah informasi yang ditulis tim MCH ini akan dibaca publik, termasuk jamaah atau keluarganya di Tanah Air. Sehingga, mereka bisa saling menginformasikan," katanya.
Di mana dalam Renops, petugas kesehatan dibagi menjadi tujuh tim, yang terdiri dari Tim Surveilans, Emergency medical team, Tim Promosi Kesehatan, Tim Mobile Bandara, Tim Sanitasi dan Food security, Tim Logistik dan bekal Kesehatan, dan Tim Kantor Kesehatan Haji Indonesia.
Renops merupakan petunjuk bagi petugas dalam bekerja. Setiap tim sudah memiliki tugas, fungsi dan tanggung jawab masing masing, dan keterkaitan antar tim kerja. Sehingga tim dapat bekerja lebih optimal dalam rangka mencapai target tujuan pelayanan kesehatan haji.
"Contoh untuk Renops tim surveilans, day by day harus ada laporan audit kematian mulai dari penyebab dan lain-lain sehingga dapat tergambar dengan baik, terlebih saat mendekati critical period," katanya.
Di tempat yang sama, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo memberikan pesan khusus kepada tim Media Center Haji (MCH) 1443 H/2022 M.
Wibowo meminta tim MCH tidak bosan memberikan informasi edukatif terkait penyelenggaraan ibadah haji kepada jamaah. "Edukasi dan utamakan jamaah. Kita semua adalah petugas," kata Wibowo.
Edukasi ini sangat penting, lanjutnya, karena jamaah Indonesia sangat beragam, baik tingkat usia, pendidikan, bahkan pengalaman bepergian. Kebiasaan mereka juga berbeda-beda.
"Terkait pola makan, misalnya. Dalam kemasan katering akan tertulis batas maksimal waktu makan. Sementara sebagian jamaah ada yang punya kebiasaan menunda waktu makan, sehingga ada potensi katering dikonsumsi di luar jam yang ditentukan. Nah, ini perlu edukasi bersama," ujarnya.
"Atau, ada jamaah yang kurang terbiasa minum, karena beragam sebab. Padahal cuaca panas. Ini juga perlu edukasi agar tidak dehidrasi. Nah informasi yang ditulis tim MCH ini akan dibaca publik, termasuk jamaah atau keluarganya di Tanah Air. Sehingga, mereka bisa saling menginformasikan," katanya.
(abd)