SMRC: Mudik dan Covid-19 Kerek Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat kenaikan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah. Dua sektor yang membuat kinerja pemerintah diacungi jempol masyarakat adalah pengelolaan mudik Lebaran 2022 dan penanganan Covid-19.
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas menyebutkan tingkat kepuasan publik pada kinerja Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan dengan didasarkan dua faktor tersebut.
"Dalam sebulan terakhir kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi naik dari 65,5% pada survei 12-15 April 2022 menjadi 76,7% dalam survei terakhir 10-12 Mei 2022," kata Sirojudin.
Dari hasil survei, sebanyak 76,7 persen warga mengaku sangat atau cukup puas dengan kinerja presiden. Sementara yang menyatakan kurang atau tidak puas sama sekali sebanyak 20,9 persen. Ada 2,4 persen yang tidak menjawab.
Apabila dalam survei Indikator Politik yang dipublikasikan pada 15 Mei 2022 mengangkat isu ekonomi khususnya persoalan minyak goreng, pada hasil survei SMRC ini Sirojudin Abbas menekankan pada aspek kepuasan publik terhadap pengelolaan mudik dan kinerja Presiden Jokowi.
Ia menjelaskan bahwa kepuasan pada kinerja presiden ini tampak berhubungan dengan penilaian warga atas kinerja pemerintah dalam menangani Covid-19 dan penyelenggaraan mudik.
"Sekitar 76 persen warga merasa sangat atau cukup puas dengan kerja pemerintah dalam penyelenggaraan mudik tahun ini. Yang merasa kurang atau tidak puas sama sekali sekitar 9 persen, dan yang tidak tahu atau tidak jawab 15 persen," terang Sirojudin Abbas.
Sedangkan dari sekitar 75 persen warga merasa puas dengan kerja pemerintah pusat menangani Covid-19. Yang kurang atau tidak puas sekitar 22 persen, dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sekitar 3 persen.
Abbas menjelaskan bahwa sentimen positif atas kinerja Pemerintah Pusat menangani Covid-19 pada survei terakhir 10-12 Mei 2022 (75 persen) mengalami kenaikan dibanding hasil survei sebelumnya dalam setahun terakhir yang rata-rata di bawah 70 persen.
“Warga yang merasa puas dengan kinerja pemerintah dalam menangani wabah Covid-19 dan penyelengaraan mudik cenderung merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Begitupun sebaliknya,” jelas Sirojudin Abbas.
Survei yang dilakukan SMRC tersebut dilakukan melalui telepon dengan target populasi warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 79% dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).
Sampel sebanyak 1245 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih pada 10 - 12 Mei 2022.
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas menyebutkan tingkat kepuasan publik pada kinerja Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan dengan didasarkan dua faktor tersebut.
"Dalam sebulan terakhir kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi naik dari 65,5% pada survei 12-15 April 2022 menjadi 76,7% dalam survei terakhir 10-12 Mei 2022," kata Sirojudin.
Dari hasil survei, sebanyak 76,7 persen warga mengaku sangat atau cukup puas dengan kinerja presiden. Sementara yang menyatakan kurang atau tidak puas sama sekali sebanyak 20,9 persen. Ada 2,4 persen yang tidak menjawab.
Apabila dalam survei Indikator Politik yang dipublikasikan pada 15 Mei 2022 mengangkat isu ekonomi khususnya persoalan minyak goreng, pada hasil survei SMRC ini Sirojudin Abbas menekankan pada aspek kepuasan publik terhadap pengelolaan mudik dan kinerja Presiden Jokowi.
Ia menjelaskan bahwa kepuasan pada kinerja presiden ini tampak berhubungan dengan penilaian warga atas kinerja pemerintah dalam menangani Covid-19 dan penyelenggaraan mudik.
"Sekitar 76 persen warga merasa sangat atau cukup puas dengan kerja pemerintah dalam penyelenggaraan mudik tahun ini. Yang merasa kurang atau tidak puas sama sekali sekitar 9 persen, dan yang tidak tahu atau tidak jawab 15 persen," terang Sirojudin Abbas.
Sedangkan dari sekitar 75 persen warga merasa puas dengan kerja pemerintah pusat menangani Covid-19. Yang kurang atau tidak puas sekitar 22 persen, dan yang tidak tahu atau tidak menjawab sekitar 3 persen.
Abbas menjelaskan bahwa sentimen positif atas kinerja Pemerintah Pusat menangani Covid-19 pada survei terakhir 10-12 Mei 2022 (75 persen) mengalami kenaikan dibanding hasil survei sebelumnya dalam setahun terakhir yang rata-rata di bawah 70 persen.
“Warga yang merasa puas dengan kinerja pemerintah dalam menangani wabah Covid-19 dan penyelengaraan mudik cenderung merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Begitupun sebaliknya,” jelas Sirojudin Abbas.
Survei yang dilakukan SMRC tersebut dilakukan melalui telepon dengan target populasi warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 79% dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).
Sampel sebanyak 1245 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih pada 10 - 12 Mei 2022.
(muh)