Ketum PBNU: Agama Diperalat sebagai Senjata Politik untuk Memperebutkan Kekuasaan

Jum'at, 13 Mei 2022 - 14:50 WIB
loading...
Ketum PBNU: Agama Diperalat sebagai Senjata Politik untuk Memperebutkan Kekuasaan
Ketua Umum PBNU Kiai Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan situasi beragama di masyarakat saat ini selayaknya kompetisi antar pandangan politik. Foto/instagram
A A A
JAKARTA - Ketua Uumum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) Kiai Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan situasi beragama di masyarakat saat ini selayaknya kompetisi antar pandangan politik. Oleh karenanya, Yahya menilai situasi tersebut dimanfaatkan sebagian oknum agar menggunakan agama sebagai senjata politik.

Hal itu disampaikan Gus Yahya saat menjadi pembicara dalam forum Common Values among Religious Followers” di Riyadh, Arab Saudi. Kiai Yahya termasuk salah satu tokoh agam yang diundang oleh Rabithah ‘Alam Islami dari 150 tokoh agama yang turut hadir dalam forum dialog berbagai agama di seluruh dunia.

"Masih banyak kalangan umat beragama yang memandang hubungan antar agama sebagai kompetisi politik, sehingga agama diperalat sebagai senjata politik untuk memperebutkan kekuasaan," ujar Gus Yahya menuturkan dalam narasi unggahan di akun instagram pribadinya @yahyacholilstaquf, Jumat (13/5/2022).



Gus Yahya menegaskan maksud dan tujuannya menyampaikan situasi tersebut agar pola pikir masyarakat yang salah kaprah ini tidak merusak hubungan antarumat beragama. Baginya, jika dibiarkan hal tersebut justru yang mengancam kedamaian kehidupan antarumat beragama.

"Pola pikir ini harus diubah karena akan merusak harmoni sosial di antara kelompok agama yang berbeda-beda dan memustahilkan kelompok-kelompok yang berbeda itu hidup berdampingan secara damai," katanya.



Sebelumnya, Gus Yahya juga mengucapkan terima kasih karena telah diundang oleh Rabithah 'Alam Islami untuk turut memberikan tanggapan terkait situasi kehidupan antarumat bergama di dunia saat ini. Gus Yahya merasa bersyukur karena upaya penyampaian pesan perdamaian antar umat beragama adalah bagian dari harapan pribadinya.

"Bagi saya, ini adalah harapan pribadi yang secara kebetulan dipenuhi oleh Yang Mulia Syaikh Al Issa," kata Ketum PBNU tersebut dalam pidatonya sebagai ungkapan terima kasih kepada Sekjen Rabithah ‘Alam Islami, Muhammad bin Abdul Karim Al Issa.

Kakak dari Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas tersebut memaparkan langkah lanjutan dari upaya perdamaian dan toleransi antar umat beragama tersebut adalah membangun strategi bersama untuk mentransformasikan pola pikir umat beragama.

Sebagai informasi, dalam kunjungan ke Riyadh kali ini, Ketua Umum PBNU didampingi Habib Muhammad Hilal Al Aidid, Wakil Ketua Umum PBNU, dan Habib Ali Hasan Bahar, Ketua Lazisnu. Selain rombongan PBNU, hadir pula dari Indonesia Hidayat Nurwahid.

(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1184 seconds (0.1#10.140)