Menko Airlangga Dorong Pembangunan Ekonomi Kawasan di Jawa Timur Dipercepat

Kamis, 12 Mei 2022 - 09:57 WIB
loading...
Menko Airlangga Dorong...
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mendukung percepatan pembangunan Jawa Timur. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mendukung percepatan pembangunan Jawa Timur .

Terutama membahas percepatan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis, dan Lintas Selatan.

Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam Rapat Koordinasi bersama para Pimpinan Kementerian/Lembaga terkait dan dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Rabu (11/5/2022). Rakor ini juga bertujuan untuk mengakselerasikan penyelesaian proyek-proyek yang akan selesai di tahun 2024, dan memastikan ketersediaan dan alokasi anggaran pada Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah.

Menko Airlangga menyampaikan hasil evaluasi yang dilakukan KPPIP terhadap 218 proyek/program yang termasuk dalam cakupan Perpres Nomor 80 Tahun 2019 dengan nilai investasi sebesar Rp294,3 Triliun.

"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, proyek-proyek dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 harus dapat diselesaikan pada tahun 2024, atau dapat dipastikan tercapainya Financial Closing paling lambat tahun 2024. Selain itu, perlu dipastikan ketersediaan lahan dan perizinan agar dapat diselesaikan sebelum tahun 2024," ujarnya.

Ketua Umum Partai Golkar ini juga menyampaikan sejumlah pemantauan yang dilakukan oleh KPPIP bersama dengan BPKP dan Kementerian/Lembaga terkait serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yakni 5 proyek selesai dengan nilai Rp5,6 triliun, 2 proyek dalam tahap beroperasi/selesai sebagian dengan nilai Rp373,9 miliar, 14 proyek dalam tahap konstruksi dengan nilai Rp13,4 triliun, 96 proyek dalam tahap penyiapan dengan nilai Rp124,7 triliun, dan 101 proyek dalam tahap perencanaan dengan nilai Rp149,1 triliun.

Menko Perekonomian memberikan beberapa arahan strategis untuk mempercepat penyelesaian proyek dan permasalahan pelaksanaan proyek di Jawa Timur. Dia menuturkan antara lain pembangunan Jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban-Lamongan-Manyar-Bunder untuk mendukung kegiatan operasional Kilang Minyak Tuban dan KEK JIIPE yang merupakan salah satu anchor yang mendukung aktivitas perekonomian masyarakat, diarahkan untuk segera didorong transaksinya (penetapan BUJT) dan Financial Closing pada tahun 2023.

"Kementerian Keuangan juga diharapkan mulai menganggarkan alokasi pengadaan melalui LMAN di tahun 2023," katanya.

Selanjutnya, Pengendalian Banjir Kali Lamong sebagai proyek strategis berdampak nasional untuk penanganan banjir di wilayah Jawa Timur serta untuk mendukung ekonomi kemasyarakatan, diarahkan untuk segera dialokasikan dukungan pengadaan lahannya oleh Kementerian Keuangan.

Ada juga Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko yang merupakan salah satu program strategis untuk mendukung infrastruktur pangan dan pengendalian banjir khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian selatan.

Menko Airlangga mendorong untuk segera menyelesaikan pengadaan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di tahun 2022/2023. Kementerian PUPR berkomitmen menyediakan anggaran untuk konstruksi pada tahun 2023.

SPAM Umbulan, kata Airlangga, proyek untuk meningkatkan ketersediaan air bersih dan air minum untuk masyarakat dan industri, Kementerian PUPR sudah berkomitmen untuk mendukung melalui dana DAK tahun 2022/2023. Khususnya untuk infrastruktur jaringan distribusinya, Pemprov Jawa Timur diharapkan dapat mengkoordinasikan kerja sama bisnis dengan Pemkab Gresik dan Pemkab Sidoarjo.

Selain itu, lanjut dia, Bendungan Bagong juga merupakan proyek prioritas untuk penyediaan air bersih masyarakat dan pengentasan kemiskinan. Menko Airlangga mengarahkan Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah untuk mengambil solusi terbaik untuk penanganan masyarakat terdampak.

"Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Trenggalek diharapkan dapat aktif berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk memberi dukungan yang dibutuhkan," katanya.

Proyek lainny adalah Pembangunan Jalan Pansela di Kab. Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Jember, Banyuwangi, sebagai proyek yang membuka aksesibilitas dan pengembangan ekonomi bagian selatan Jawa Timur. Diarahkan percepatan pembangunan untuk segmen jalan yang lahannya sudah siap.

Yang terakhir, Pembangunan Kereta Gantung di Kota Batu dan Pengembangan Kereta Gantung Puncak Pananjakan Kawah Bromo, sebagai proyek untuk mendukung aksesibilitas dan pariwisata di Jawa Timur, khususnya di Kota Batu dan Bromo, diupayakan percepatan penyelesaian regulasinya agar dapat segera terbangun.

Di akhir rapat, Menko Airlangga mengingatkan pentingnya komitmen Pemprov Jawa Timur dalam memenuhi readiness criteria, penyediaan APBD yang dibutuhkan dan kesiapan proyek (termasuk lahan dan perizinan) untuk dapat didukung oleh Kementerian/Lembaga terkait.

"Dengan harapan Wakil Gubernur Jawa Timur, para pimpinan Kementerian/Lembaga terkait telah berkomitmen untuk mengakselerasi proyek/program yang menjadi amanat Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Pada Rakor tersebut Menko Airlangga didampingi oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo, dan Staf Ahli Menko Perekonomian Elen Setiadi.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1140 seconds (0.1#10.140)