Disebut Misterius, Ini Karakter Hepatitis yang Menyerang Anak dengan Imunitas Bagus

Kamis, 05 Mei 2022 - 09:49 WIB
loading...
Disebut Misterius, Ini...
Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban menyatakan penyebab virus baru Hepatitis yang disebut misterius tidak sama dengan jenis hepatitis yang telah dikenal. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Warga dunia tengah dihebohkan dengan temuan virus baru Hepatitis dengan sebutan Hepatitis akut atau misterius. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun sudah mengonfirmasi keberadaan virus ini di sejumlah negara, dan telah ditemukan ratusan kasus pada anak, dan puluhan di antaranya meninggal.

Dewan Pengarah Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) sekaligus Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban memberikan penjelasan mengapa Hepatitis baru ini disebut misterius. Ternyata, penyebab Hepatitis ini tidak diketahui.



Ini karena virus penyebabnya bukan seperti penyebab Hepatitis A-E yang telah dikenal sebelumnya. Virus ini juga mengancam nyawa karena beberapa di antaranya harus melakukan cangkok hati, virus ini juga sebelumnya tidak pernah menyerang liver kecuali anak-anak yang imunitasnya buruk, dan menyerang anak-anak termasuk yang imunitasnya baik.

“Kenapa disebut hepatitis misterius?
-Penyebabnya bukan virus hepatitis A, B, C, D, dan E yang dikenal
-Mengancam nyawa. Beberapa cangkok ginjal
-Diduga Adenovirus 41 yang sebelumnya tak pernah merusak liver—kecuali imunitas buruk
-Menyerang anak-anak--notabene imunitasnya bagus,” cuit Zubairi di akunnya @ProfesorZubairi, dikutip Kamis (5/5/2022).



Zubairi mengungkapkan perkembangan baru Hepatitis misterius ini. Ada 228 kasus dugaan Hepatitis misterius terhadap anak-anak di 20 negara, dengan 50 kasus di antaranya tengah diselidiki. Penyebab utama penyakit ini adalah Adrenovirus 41 (CDC), dan bisa dideteksi dengan melakukan tes darah keseluruhan.

“Ada 228 kasus dugaan hepatitis misterius pada anak dari 20 negara. Dengan 50 kasus tambahan sedang diselidiki.
-Tersangka utama sementara ini diduga Adenovirus 41 (CDC).
-Hasil positif didapat dengan tes darah keseluruhan, bukan hanya dengan plasma,” cuit Zubairi.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2061 seconds (0.1#10.140)