MUI: Jakarta Rentan Jadi Target Terorisme Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Syauqillah menyebut Jakarta merupakan wilayah yang rentan terjadi aksi terorisme. Hal itu diungkapkannya berdasarkan letak strategis Jakarta sebagai Ibu Kota Negara.
Syauqillah mengatakan Indeks Risiko Teror menempatkan DKI Jakarta sebagai wilayah yang sangat rentan dan berisiko terhadap aksi terorisme. Sehingga, berkesempatan besar menjadi target terorisme internasional.
“DKI menjadi episentrum dari aksi yang ada. Kalau misalnya aksi terorisme di Banten dan Serang, orang dari mancanegara tidak akan melihat," ujar Syauqillah dikutip dalam laman resmi MUI, Rabu (4/5/2022).
Menurut Syauqillah, dengan hingar-bingarnya Jakarta, hal tersebut akan membuat luput daerah lain selain Jakarta sebagai bahan perbincangan. "Tempat lain selain Jakarta tidak memicu terdengar sampai ke Mancanegara,” jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah terus merangkul terhadap individu atau kelompok terkait penanganan masalah terorisme. Hal ini dikatakan oleh Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom.
Menurut Marthinus, pihaknya hadir tidak saja sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari anak bangsa untuk merangkul saudara sebangsa yang mungkin di antaranya menjadi korban karena ketidaktahuan mereka. Baca juga: Catat! MUI Nyatakan 4 Vaksin Covid-19 Ini Sudah Dapat Fatwa Halal
"Pemerintah melakukan pendekatan kepada saudara kita yang melakukan penyimpangan, memahami suatu yang salah. Kami ingin duduk bersama merangkul dengan penuh kasih sayang," kata Marthinus dalam acara ikrar 391 anggota NII untuk setia pada NKRI di audiotorium Kantor Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (27/4/2022).
Syauqillah mengatakan Indeks Risiko Teror menempatkan DKI Jakarta sebagai wilayah yang sangat rentan dan berisiko terhadap aksi terorisme. Sehingga, berkesempatan besar menjadi target terorisme internasional.
“DKI menjadi episentrum dari aksi yang ada. Kalau misalnya aksi terorisme di Banten dan Serang, orang dari mancanegara tidak akan melihat," ujar Syauqillah dikutip dalam laman resmi MUI, Rabu (4/5/2022).
Menurut Syauqillah, dengan hingar-bingarnya Jakarta, hal tersebut akan membuat luput daerah lain selain Jakarta sebagai bahan perbincangan. "Tempat lain selain Jakarta tidak memicu terdengar sampai ke Mancanegara,” jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah terus merangkul terhadap individu atau kelompok terkait penanganan masalah terorisme. Hal ini dikatakan oleh Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom.
Menurut Marthinus, pihaknya hadir tidak saja sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari anak bangsa untuk merangkul saudara sebangsa yang mungkin di antaranya menjadi korban karena ketidaktahuan mereka. Baca juga: Catat! MUI Nyatakan 4 Vaksin Covid-19 Ini Sudah Dapat Fatwa Halal
"Pemerintah melakukan pendekatan kepada saudara kita yang melakukan penyimpangan, memahami suatu yang salah. Kami ingin duduk bersama merangkul dengan penuh kasih sayang," kata Marthinus dalam acara ikrar 391 anggota NII untuk setia pada NKRI di audiotorium Kantor Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (27/4/2022).
(kri)