Mengharukan, Pati TNI AL Ini Berenang 400 Meter di Laut untuk Sapa Satgas Pulau Terluar

Rabu, 27 April 2022 - 11:14 WIB
loading...
Mengharukan, Pati TNI...
Aspotmar KSAL, Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah, berenang sejauh 400 meter di laut untuk menyapa prajurit TNI AL di Pulau Rondo, pulau terluar yang berada di Sabang. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Untuk memberikan motivasi dan semangat kepada prajurit TNI Angkatan Laut (AL) yang sedang bertugas di daerah operasi, diperlukan kehadiran pimpinan di lapangan. Bahkan ketika harus menempuh perjalanan berat dan penuh dengan risiko.

Hal inilah yang dilakukan Aspotmar KSAL, Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah, dalam Safari Ramadhan Spotmar TNI AL Tahun 2022 di Wilayah Kerja Lanal Sabang. Nur Alamsyah menyempatkan diri menyapa prajurit TNI AL Satgasmar Pengamanan Pulau Terluar di Pulau Rondo, Jumat, 22 April 2022.

Dalam kegiatan tersebut, Nur Alamsyah mengunjungi sejumlah pos jaga di antaranya, Pos Angkatan Laut (Posal) Lampulo, Posal Lhoknga, Posal Meulaboh dan Posal Mahalayati di Sabang serta Mako Lanal Sabang, Fasharkan, Mako Lanudal, Posal Suka Karya Satrad TNI AL di Sabang. Safari Ramadhan Spotmar TNI ini juga dilakukan dengan meninjau Kampung Bahari Nusantara (KBN) di Desa Pasiran, Sabang.



"Kunjungan ini sangat penting untuk memotivasi prajurit dan masyarakat yang berada di wilayah tersebut agar tetap semangat dan sinergi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk menuju pertahanan wilayah," tutur Nur Alamsyah, Rabu (27/4/2022).

Pulau Rondo adalah pulau terluar Indonesia yang tidak berpenduduk terletak di Samudera Hindia dan berbatasan langsung dengan wilayah negara India yaitu Kepulauan Nikobar. Pulau ini merupakan wilayah paling ujung bagian barat dari NKRI, secara administratif merupakan bagian dari wilayah Kota Sabang, Nangroe Aceh Darussalam.



”Untuk menyapa Prajurit TNI yang bertugas menjaga keamanan di Pulau Rondo, diperlukan perjuangan berat dan berisiko tinggi, di mana harus menempuh perjalanan laut sekitar 1 jam menggunakan kapal. Namun untuk bisa mendarat di Pulau Rondo, kita harus berenang sejauh lebih kurang 400 meter karena tidak tersedia fasilitas labuh,” ujarnya.

Perairan di sekitar Pulau Rondo yang terbuka langsung ke Samudera Indonesia menyebabkan lautnya berombak dan berarus kencang sehingga untuk berenang akan sangat menguras tenaga dan berisiko terbawa arus. "Saat mendarat kita akan berhadapan dengan benturan ombak yang cukup besar dan dapat menghempaskan badan kita di antara karang-karang yang ditempeli teritip yang sangat tajam dan tersebar di sepanjang pantai. Tidak hanya sampai di situ, untuk menuju ke Pos Satgasmar Pam Puter kita juga harus menaiki 328 anak tangga yang terjal," ucapnya.

Setelah tiba di Pos, hal yang seharusnya dilakukan adalah istirahat sejenak dan membersihkan diri dari air laut dan keringat, namun hal tersebut terpaksa diurungkan karena di pos tersebut tidak tersedia air tawar. Air tawar didapat dari tampungan air hujan di dalam bak-bak yang dibuat dari terpal dengan jumlah yang sangat terbatas.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1201 seconds (0.1#10.140)