Anies Sopiri Jokowi, Pengamat: Saatnya Kedua Pendukung Berdamai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemandangan langka terlihat saat Presiden Joko Widodo bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pembangunan sirkuit Formula E di Jakarta Utara, Senin (25/4/2022). Orang nomor satu Indonesia itu disopiri langsung oleh Anies berkeliling sirkuit.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai momentum tersebut menunjukkan harmonisasi kedua belah pihak, sebuah perdamaian yang menegaskan akhir perang antara pendukung Jokowi dan Anies B. "Cebong dan kadrun yang selama ini bikin pengap suasana batin kebangsaan kita. Saatnya cebong dan kadrun melebur jadi satu. Satu Indonesia," kata Adi kepada SINDOnews, Selasa (26/4/2022).
Selama ini, kesan berjarak memang sering disematkan kepada Jokowi dan Anies lantaran keduanya memiliki perbedaan jalan politik sejak Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Selama ini cukup kuat di mana Jokowi dan Anies seakan berjarak cukup jauh. Padahal istana dan balai kota berdekatan. Padahal Anies pernah jadi pembantu Jokowi. Tapi karena perbedaan politik, keduanya sering dibentur-benturkan pendukungnya," kata Adi.
Jokowi dan Anies seolah memperlihatkan bahwa tidak ada perseteruan diantara mereka. Untuk itu, Adi mengajak para pendukung agar dapat melakukan hal yang sama, yaitu berjalan beriringan.
"Tak ada guna ribut terus, malah membuat bangsa ini saling memelihara kebencian begitu. Saatnya kedua pendukung saling berangkulan mengibarkan bendara putih, sama-sama membangun bangsa," kata Adi.
Menurut dia, rakyat sudah jengah dengan perdebatan yang sering dilakukan oleh dua pendukung tersebut. Justru, kata Adi, mereka hanya membuat bangsa terbelah jika terus memelihara kebencian.
Lihat Juga: Tanggapan Berbagai Partai Politik soal Jokowi Dipecat PDIP, Ada yang Siap Menerimanya Bergabung?
Pengamat politik Adi Prayitno menilai momentum tersebut menunjukkan harmonisasi kedua belah pihak, sebuah perdamaian yang menegaskan akhir perang antara pendukung Jokowi dan Anies B. "Cebong dan kadrun yang selama ini bikin pengap suasana batin kebangsaan kita. Saatnya cebong dan kadrun melebur jadi satu. Satu Indonesia," kata Adi kepada SINDOnews, Selasa (26/4/2022).
Selama ini, kesan berjarak memang sering disematkan kepada Jokowi dan Anies lantaran keduanya memiliki perbedaan jalan politik sejak Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Selama ini cukup kuat di mana Jokowi dan Anies seakan berjarak cukup jauh. Padahal istana dan balai kota berdekatan. Padahal Anies pernah jadi pembantu Jokowi. Tapi karena perbedaan politik, keduanya sering dibentur-benturkan pendukungnya," kata Adi.
Jokowi dan Anies seolah memperlihatkan bahwa tidak ada perseteruan diantara mereka. Untuk itu, Adi mengajak para pendukung agar dapat melakukan hal yang sama, yaitu berjalan beriringan.
"Tak ada guna ribut terus, malah membuat bangsa ini saling memelihara kebencian begitu. Saatnya kedua pendukung saling berangkulan mengibarkan bendara putih, sama-sama membangun bangsa," kata Adi.
Menurut dia, rakyat sudah jengah dengan perdebatan yang sering dilakukan oleh dua pendukung tersebut. Justru, kata Adi, mereka hanya membuat bangsa terbelah jika terus memelihara kebencian.
Lihat Juga: Tanggapan Berbagai Partai Politik soal Jokowi Dipecat PDIP, Ada yang Siap Menerimanya Bergabung?
(muh)