Mudik Lebaran 2022 Diperbolehkan, Satgas Covid-19: Kita Jangan Jumawa, Risiko Penularan Masih Terjadi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasca-dikeluarkan keputusan perihal libur cuti bersama dan masyarakat diperbolehkan mudik , Pemerintah melalui Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 meminta pemudik tidak kendor dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat saat mudik ke kampung halaman.
"Ini yang menjadi perhatian jadi kita tidak sama sekali jumawa, kendati lebih dari 60% populasi masyarakat sekarang sudah divaksin lengkap, tetapi risiko penularan masih terjadi," kata Ketua Bidang Komunikasi Satgas Covid-19 Hery Triyanto ketika didapuk sebagai pembicara dalam webinar Partai Perindo bertajuk "Mudik Aman Menuju Endemik Covid-19" pada Jumat (22/4/2022).
Menyandur dari pernyataan Presiden Joko Widodo terkait dengan mudik Lebaran 2022, Hery mengajak masyarakat yang ingin melakukan mudik untuk memenuhi syarat yang telah ditentukan pemerintah yakni sudah mendapatkan 2 kali vaksin dan 1 kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Yang membuat kita kebal terhadap penularan atau hal yang bisa mencegah kita tertular adalah sebagaimana disebutkan Pak Jokowi menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya.
Prokes ketat, kata dia, penting dilakukan meskipun kasus Covid-19 saat ini jauh lebih terkendali, kendati pandemi masih ada dan WHO belum mencabutnya. Bahkan, secara keseluruhan dunia mampu mengendalikan penularan harian Covid-19 dengan baik dengan menekan level kematian ke tingkat rendah.
Apalagi, menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan dua hal. Pertama kepatuhan kepada disiplin protokol kesehatan dan kemudian yang kedua sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah menjalani vaksinasi.
Berita baiknya, Survei Serologi yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada akhir Maret 2022, menunjukkan bahwa 99,3% masyarakat Jawa-Bali sudah memiliki imunitas terhadap Covid-19. "Kalau ini kita bisa jaga seperti ini, maka kemungkinan terjadinya penuluran itu bisa saja ditekan, tetapi imunitas itu tidak membuat kita kebal terhadap penularan," kata Hery.
Baca juga: Siang Ini Webinar Partai Perindo Kupas Tuntas Tips Mudik Aman, Daftar di Sini!
Hery kembali berharap tidak ada varian baru Covid-19 yang survive dalam beberapa pekan ke depan, sehingga situasi ini bisa dikendalikan sampai pasca-mudik Lebaran 2022. Pasalnya, berkaca 2 tahun ke belakang lonjakan kasus Covid-19 ini selalu terjadi setelah Lebaran baik di tahun 2020 dan 2021. "Kenaikan kasus Covid-19 selalu terjadi setelah Lebaran. Delta waktu itu sangat dominan," katanya.
"Ini yang menjadi perhatian jadi kita tidak sama sekali jumawa, kendati lebih dari 60% populasi masyarakat sekarang sudah divaksin lengkap, tetapi risiko penularan masih terjadi," kata Ketua Bidang Komunikasi Satgas Covid-19 Hery Triyanto ketika didapuk sebagai pembicara dalam webinar Partai Perindo bertajuk "Mudik Aman Menuju Endemik Covid-19" pada Jumat (22/4/2022).
Menyandur dari pernyataan Presiden Joko Widodo terkait dengan mudik Lebaran 2022, Hery mengajak masyarakat yang ingin melakukan mudik untuk memenuhi syarat yang telah ditentukan pemerintah yakni sudah mendapatkan 2 kali vaksin dan 1 kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Yang membuat kita kebal terhadap penularan atau hal yang bisa mencegah kita tertular adalah sebagaimana disebutkan Pak Jokowi menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya.
Prokes ketat, kata dia, penting dilakukan meskipun kasus Covid-19 saat ini jauh lebih terkendali, kendati pandemi masih ada dan WHO belum mencabutnya. Bahkan, secara keseluruhan dunia mampu mengendalikan penularan harian Covid-19 dengan baik dengan menekan level kematian ke tingkat rendah.
Apalagi, menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia disebabkan dua hal. Pertama kepatuhan kepada disiplin protokol kesehatan dan kemudian yang kedua sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah menjalani vaksinasi.
Berita baiknya, Survei Serologi yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada akhir Maret 2022, menunjukkan bahwa 99,3% masyarakat Jawa-Bali sudah memiliki imunitas terhadap Covid-19. "Kalau ini kita bisa jaga seperti ini, maka kemungkinan terjadinya penuluran itu bisa saja ditekan, tetapi imunitas itu tidak membuat kita kebal terhadap penularan," kata Hery.
Baca juga: Siang Ini Webinar Partai Perindo Kupas Tuntas Tips Mudik Aman, Daftar di Sini!
Hery kembali berharap tidak ada varian baru Covid-19 yang survive dalam beberapa pekan ke depan, sehingga situasi ini bisa dikendalikan sampai pasca-mudik Lebaran 2022. Pasalnya, berkaca 2 tahun ke belakang lonjakan kasus Covid-19 ini selalu terjadi setelah Lebaran baik di tahun 2020 dan 2021. "Kenaikan kasus Covid-19 selalu terjadi setelah Lebaran. Delta waktu itu sangat dominan," katanya.
(abd)