Ketum Partai Garuda: Kebinekaan adalah Roh dari Persatuan Kita
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana berharap bangsa Indonesia menjunjung kebinekaan. Sebab, kata dia, kebinekaan merupakan anugerah yang harus disyukuri dan dipelihara oleh bangsa Indonesia.
"Kebinekaan, kerukunan, dan persatuan. Saat semua itu ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kita, maka kita tidak pernah menyadari dan mensyukuri betapa pentingnya kebinekaan itu dalam jiwa bangsa dan negara kita," ujarnya dalam sambutannya di acara HUT ke-7 Partai Garuda, Sabtu (16/4/2022).
Menurutnya, merawat kebinekaan sama pentingnya dengan merawat peradaban dan masa depan Indonesia. Bahkan, bagi generasi penerus bangsa yang akan datang.
"Merawat kebinekaan sama dengan mewariskan hal yang paling berharga bagi anak cucu kita di masa depan. Kebinekaan adalah roh dari persatuan kita sebagai bangsa dan negara. Sebagai amunisi kita bersama untuk terus melaju membangun Indonesia tercinta," tuturnya.
Dia juga berharap demokrasi menjadi penggerak bagi pembangunan dan kemajuan bangsa. Bukan justru menjadi faktor kemunduran karena jauh dari nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan.
"Demokrasi seharusnya menjadi driving force pembangunan dan kemajuan bangsa. Sebaliknya, bisa membuat kita mundur ke belakang jika demokrasi dijalankan secara serampangan, apalagi jauh dari nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan," pungkasnya.
"Kebinekaan, kerukunan, dan persatuan. Saat semua itu ada dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kita, maka kita tidak pernah menyadari dan mensyukuri betapa pentingnya kebinekaan itu dalam jiwa bangsa dan negara kita," ujarnya dalam sambutannya di acara HUT ke-7 Partai Garuda, Sabtu (16/4/2022).
Menurutnya, merawat kebinekaan sama pentingnya dengan merawat peradaban dan masa depan Indonesia. Bahkan, bagi generasi penerus bangsa yang akan datang.
"Merawat kebinekaan sama dengan mewariskan hal yang paling berharga bagi anak cucu kita di masa depan. Kebinekaan adalah roh dari persatuan kita sebagai bangsa dan negara. Sebagai amunisi kita bersama untuk terus melaju membangun Indonesia tercinta," tuturnya.
Dia juga berharap demokrasi menjadi penggerak bagi pembangunan dan kemajuan bangsa. Bukan justru menjadi faktor kemunduran karena jauh dari nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan.
"Demokrasi seharusnya menjadi driving force pembangunan dan kemajuan bangsa. Sebaliknya, bisa membuat kita mundur ke belakang jika demokrasi dijalankan secara serampangan, apalagi jauh dari nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan," pungkasnya.
(rca)