Jokowi Tunjuk Megawati Soekarnoputri Jadi Dewan Pembina Duta Pancasila Paskibraka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menunjuk Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri sebagai Dewan Pembina Duta Pancasila Paskibraka Indonesia. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2022 tentang program pasukan pengibar bendera pusaka.
Penunjukan Megawati Soekarnoputri itu tercantum dalam Pasal 14.
Pasal 14
(1) Pembina Duta Pancasila Paskibraka Indonesia tingkat pusat terdiri atas:
a. Dewan pembina; dan
b. Anggota pembina.
(2) Dewan pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dijabat secara ex officio oleh:
a. Ketua Dewan Pengarah Badan;
b. Menteri yang menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan kementerian/lembaga dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang politik, hukum, dan keamanan;
c. Menteri yang menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan perrgendalian urusan kementerian/lembaga dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan;
d. Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri; dane. Kepala Badan.
(3) Anggota pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dijabat secara ex officio oleh pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi:
a. Koordinasi revolusi mental pada kementerian yang menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan kementerian/lembaga dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan;
b. Pemerintahan umum pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri;
c. Keuangan daerah pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri;
d. Pendidikan keagamaan pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama;
e. Pendidikan menengah pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan;
f. Peraturan perundang-undangan pada kementerian yang menyelengga-rakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia;g. hak asasi manusia pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia;
h. Pengembangan pemuda pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemuda dan olahraga;
i. Pendidikan dan pelatihan pembinaan ideologi Pancasila pada Badan; dan
j. Pengendalian dan evaluasi pada Badan.
(4) Dewan pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diketuai oleh Ketua Dewan Pengarah Badan.
(5) Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Badan dengan persetujuan Ketua Dewan Pengarah Badan.
Pada Pasal 1 dijelaskan bahwa program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang selanjutnya disebut Program Paskibraka adalah program kaderisasi calon pemimpin bangsa yang berkarakter Pancasila. Badan yang mengurusnya adalah BPIP.
Usai menjadi Paskibraka, atau disebut Purnapaskibraka akan langsung diangkat menjadi Duta Pancasila.
Pasal 9
(1) Purnapaskibraka diangkat sebagai Duta Pancasila. (2) Pengangkatan Purnapaskibraka Duta Pancasila sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Badan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengangkatan Purnapaskibraka Duta Pancasila diatur dalam Peraturan Badan.
Pada pasal 11 BPIP melaksanakan pembinaan lanjutan Purnapaskibraka Duta Pancasila.
Pembinaan lanjutan meliputi pendidikan dan pelatihan pembinaan ideologi Pancasila; dan pengarusutamaan Pancasila.
Purnapaskibraka Duta Pancasila pada Pasal 12, diwadahi dalam organisasi Duta Pancasila Paskibraka Indonesia. Duta Pancasila Paskibraka Indonesia berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Pasal 13
(1) Duta Pancasila Paskibraka Indonesia terdiri atas tingkat:
a. Pusat;
b. Provinsi; dan
c. Kabupaten/kota.
(2) Pengurus Duta Pancasila Paskibraka Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (l) terdiri atas:
a, Pembina;
b. Pelaksana; dan
c. Sekretariat.
Penunjukan Megawati Soekarnoputri itu tercantum dalam Pasal 14.
Pasal 14
(1) Pembina Duta Pancasila Paskibraka Indonesia tingkat pusat terdiri atas:
a. Dewan pembina; dan
b. Anggota pembina.
(2) Dewan pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dijabat secara ex officio oleh:
a. Ketua Dewan Pengarah Badan;
b. Menteri yang menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan kementerian/lembaga dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang politik, hukum, dan keamanan;
c. Menteri yang menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan perrgendalian urusan kementerian/lembaga dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan;
d. Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri; dane. Kepala Badan.
(3) Anggota pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dijabat secara ex officio oleh pejabat pimpinan tinggi madya yang membidangi:
a. Koordinasi revolusi mental pada kementerian yang menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan kementerian/lembaga dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan;
b. Pemerintahan umum pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri;
c. Keuangan daerah pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri;
d. Pendidikan keagamaan pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama;
e. Pendidikan menengah pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan;
f. Peraturan perundang-undangan pada kementerian yang menyelengga-rakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia;g. hak asasi manusia pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia;
h. Pengembangan pemuda pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemuda dan olahraga;
i. Pendidikan dan pelatihan pembinaan ideologi Pancasila pada Badan; dan
j. Pengendalian dan evaluasi pada Badan.
(4) Dewan pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diketuai oleh Ketua Dewan Pengarah Badan.
(5) Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Badan dengan persetujuan Ketua Dewan Pengarah Badan.
Pada Pasal 1 dijelaskan bahwa program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang selanjutnya disebut Program Paskibraka adalah program kaderisasi calon pemimpin bangsa yang berkarakter Pancasila. Badan yang mengurusnya adalah BPIP.
Usai menjadi Paskibraka, atau disebut Purnapaskibraka akan langsung diangkat menjadi Duta Pancasila.
Pasal 9
(1) Purnapaskibraka diangkat sebagai Duta Pancasila. (2) Pengangkatan Purnapaskibraka Duta Pancasila sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Badan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengangkatan Purnapaskibraka Duta Pancasila diatur dalam Peraturan Badan.
Pada pasal 11 BPIP melaksanakan pembinaan lanjutan Purnapaskibraka Duta Pancasila.
Pembinaan lanjutan meliputi pendidikan dan pelatihan pembinaan ideologi Pancasila; dan pengarusutamaan Pancasila.
Purnapaskibraka Duta Pancasila pada Pasal 12, diwadahi dalam organisasi Duta Pancasila Paskibraka Indonesia. Duta Pancasila Paskibraka Indonesia berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Pasal 13
(1) Duta Pancasila Paskibraka Indonesia terdiri atas tingkat:
a. Pusat;
b. Provinsi; dan
c. Kabupaten/kota.
(2) Pengurus Duta Pancasila Paskibraka Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (l) terdiri atas:
a, Pembina;
b. Pelaksana; dan
c. Sekretariat.
(rca)