Survei IPO: Sulit Membawa Pemilih Muda ke TPS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Survei Indonesian Political Opinion (IPO) menyatakan jumlah pemilih muda mendominasi angka pemilih nasional. Hal itu berdasarkan survei terbaru IPO pada 11-17 Maret 2022 lalu.
Dalam Webinar Partai Perindo dengan tema Mendorong Partisipasi Anak Muda dalam Politik, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan sulit untuk membawa pemilih muda menuju ke ranah Pemilu. Hal itu lantaran pemuda tidak stabil dalam isu-isu politik.
"Mereka akan menyukai hal-hal yang sifatnya kontestasi, ikut meramaikan dalam hal festival, kampanye, dalam hal bisa digiring untuk membentuk opini publik termasuk juga bisa meramaikan di medsos," kata Dedi saat mengisi Mendorong Partisipasi Anak Muda dalam Politik yang digelar Partai Perindo, Jumat (1/3/2024).
Dedi menyebutkan, keramaian yang diikuti kalangan pemuda hanya sebatas prakontestasi. Pemuda cenderung enggan untuk ikut andil dalam kontestasi yang sesungguhnya.
"Akan banyak anak-anak muda yang terlibat dalam kampanye-kampanye politik, diskusi-diskusi politik, memasukkan perdebatan-perdebatan politik di media sosial dan tempat lain, tetapi dalam proses yang valid ketika ada pemilihan datang ke TPS (tempat pengambilan suara) itu tidak menjanjikan," ucap Dedi.
Dedi menganggap, hal itu lantaran dipengaruhi oleh sulitnya kesudian atau afiliasi pemilih muda yang bisa membuat atau mengajak mereka untuk memilih sampai di tingkatan menentukan pilihan di TPS.
Baca juga: Jadi Ketua DPP Bidang Hukum dan HAM Partai Perindo, Ini Tugas Utama Tama Langkun
Dalam Webinar Partai Perindo dengan tema Mendorong Partisipasi Anak Muda dalam Politik, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan sulit untuk membawa pemilih muda menuju ke ranah Pemilu. Hal itu lantaran pemuda tidak stabil dalam isu-isu politik.
"Mereka akan menyukai hal-hal yang sifatnya kontestasi, ikut meramaikan dalam hal festival, kampanye, dalam hal bisa digiring untuk membentuk opini publik termasuk juga bisa meramaikan di medsos," kata Dedi saat mengisi Mendorong Partisipasi Anak Muda dalam Politik yang digelar Partai Perindo, Jumat (1/3/2024).
Dedi menyebutkan, keramaian yang diikuti kalangan pemuda hanya sebatas prakontestasi. Pemuda cenderung enggan untuk ikut andil dalam kontestasi yang sesungguhnya.
"Akan banyak anak-anak muda yang terlibat dalam kampanye-kampanye politik, diskusi-diskusi politik, memasukkan perdebatan-perdebatan politik di media sosial dan tempat lain, tetapi dalam proses yang valid ketika ada pemilihan datang ke TPS (tempat pengambilan suara) itu tidak menjanjikan," ucap Dedi.
Dedi menganggap, hal itu lantaran dipengaruhi oleh sulitnya kesudian atau afiliasi pemilih muda yang bisa membuat atau mengajak mereka untuk memilih sampai di tingkatan menentukan pilihan di TPS.
Baca juga: Jadi Ketua DPP Bidang Hukum dan HAM Partai Perindo, Ini Tugas Utama Tama Langkun
(abd)