Isu 3 Periode, Membuat Penurunan Tingkat Kepuasan Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - DPP Laskar Ganjar Puan (LGP) merasa heran dengan adanya menteri yang mendukung isu jabatan presiden tiga periode . Isu jabatan Presiden Jokowi tiga periode justru membuat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi menurun.
Ketua Dewan Pembina LGP Mochtar Mohamad mengatakan, dirinya merasa heran adanya menteri yang mengumpulkan kepala desa (kades) untuk mendukung jabatan Presiden Jokowi tiga periode. Sebaiknya, para menteri tersebut mengurusi pengangguran untuk membuka lapangan pekerjaan, dan permasalah sembako mahal.
Menurut dia, survei SMRC dalam tiga bulan terakhir ada lonjakan sentimen negatif atas kinerja pemerintah dalam mengatasi harga-harga kebutuhan pokok dari 27% pada Desember 2021 menjadi 41% pada Maret 2022.
Baca juga: Survei SMRC: Kepuasan terhadap Kinerja Presiden Jokowi Turun dalam 3 Bulan Terakhir
Penilaian atas kinerja Pemerintah dalam mengatasi harga kebutuhan pokok pada Maret 2022 ini, bahkan terburuk dalam 3 tahun terakhir.
"Ini bisa jadi mengarah ke skandal politik dan mengancam kredibilitas pemerintah. Bahkan Aroma 98 bisa saja terulang oleh ulah kabinet yang banyak melakukan manuver politik diluar konstitusi UUD 1945," ujarnya.
Mochtar menuturkan, bila Pemerintahan Jokowi sampai tanggal 1 Agustus 2024 dan dimulainya tahapan Pemilu 2024 tidak aneh-aneh, bisa saja bulan Agustus survei Pilpres Ganjar dan Puan diantara pesaingnya bisa selisih 2 digit. Begitu juga PDI Perjuangan akan menembus di atas 30%, bisa selisih 2 digit dari pesaing di bawahnya.
"Bahkan Ganjar-Puan pada simulasi tiga nama bisa nembus angka 40%," tuturnya. Mochtar menegaskan, pengaruh isu penundaan pemilu dan tiga periode menurunkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi dari 71,7% turun menjadi 64,6% survei SMRC 13 sd 20 Maret 2024," tuturnya.
Hal sama diungkapkan Sekretaris DPD Laskar Ganjar- Puan Provinsi Papua Barat, Rosaline Irene Rumaseuw berharap semoga tanah Papua yang sungainya mengalir emas benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Papua dengan lahirnya pemimpin baru ke depan.
Ketua DPD LGP Papua Barat, Dominggus Mandacan mengatakan, sebagai Kepala Suku Besar Arfak dia meminta warga Papua Barat menolak pemilu ditunda dan mendukung Ganjar dan Puan menjadi Capres-Cawapres 2024. "Ini dikarenakan tanah Papua ingin mempersembahkan pemimpin baru Indonesia di 2024 yang merupakan prototype Bung Karno," ucapnya.
Ketua Dewan Pembina LGP Mochtar Mohamad mengatakan, dirinya merasa heran adanya menteri yang mengumpulkan kepala desa (kades) untuk mendukung jabatan Presiden Jokowi tiga periode. Sebaiknya, para menteri tersebut mengurusi pengangguran untuk membuka lapangan pekerjaan, dan permasalah sembako mahal.
Menurut dia, survei SMRC dalam tiga bulan terakhir ada lonjakan sentimen negatif atas kinerja pemerintah dalam mengatasi harga-harga kebutuhan pokok dari 27% pada Desember 2021 menjadi 41% pada Maret 2022.
Baca juga: Survei SMRC: Kepuasan terhadap Kinerja Presiden Jokowi Turun dalam 3 Bulan Terakhir
Penilaian atas kinerja Pemerintah dalam mengatasi harga kebutuhan pokok pada Maret 2022 ini, bahkan terburuk dalam 3 tahun terakhir.
"Ini bisa jadi mengarah ke skandal politik dan mengancam kredibilitas pemerintah. Bahkan Aroma 98 bisa saja terulang oleh ulah kabinet yang banyak melakukan manuver politik diluar konstitusi UUD 1945," ujarnya.
Mochtar menuturkan, bila Pemerintahan Jokowi sampai tanggal 1 Agustus 2024 dan dimulainya tahapan Pemilu 2024 tidak aneh-aneh, bisa saja bulan Agustus survei Pilpres Ganjar dan Puan diantara pesaingnya bisa selisih 2 digit. Begitu juga PDI Perjuangan akan menembus di atas 30%, bisa selisih 2 digit dari pesaing di bawahnya.
"Bahkan Ganjar-Puan pada simulasi tiga nama bisa nembus angka 40%," tuturnya. Mochtar menegaskan, pengaruh isu penundaan pemilu dan tiga periode menurunkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi dari 71,7% turun menjadi 64,6% survei SMRC 13 sd 20 Maret 2024," tuturnya.
Hal sama diungkapkan Sekretaris DPD Laskar Ganjar- Puan Provinsi Papua Barat, Rosaline Irene Rumaseuw berharap semoga tanah Papua yang sungainya mengalir emas benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Papua dengan lahirnya pemimpin baru ke depan.
Ketua DPD LGP Papua Barat, Dominggus Mandacan mengatakan, sebagai Kepala Suku Besar Arfak dia meminta warga Papua Barat menolak pemilu ditunda dan mendukung Ganjar dan Puan menjadi Capres-Cawapres 2024. "Ini dikarenakan tanah Papua ingin mempersembahkan pemimpin baru Indonesia di 2024 yang merupakan prototype Bung Karno," ucapnya.
(abd)