Tak Persoalkan Pertamax Naik, Pemuda Muhammadiyah: Erick Thohir Tetap Subsidi BBM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pusat Kedaulatan Rakyat (MPN PAKAR) Razikin, menilai rencana kenaikan harga Pertamax , merupakan sesuatu yang tidak terelakkan, karena mengingat harga minyak dunia terus naik.
Razikin, yang juga Ketua Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini, mengapresiasi rencana kebijakan Erick Thohir menaikan Pertamax seiring bertambahan subsidi untuk BBM Pertalite dan Solar.
“Indonesia saya kira menurut berbagai sumber, harga jual beberapa jenis BBM seperti Pertamax Pertamina Rp9.000 per liter, dan harga BBM non-subsidi kita ini lebih murah dibanding dengan negara tetangga kita, seperti Singapura Rp30.800 per liter, Thailand Rp20.300 per liter, Laos Rp23.300 per liter, Filipina Rp18.900 per liter, Vietnam Rp19.000 per liter, Kamboja Rp16.600 per liter dan Myanmar Rp16.600 per liter,” papar Razikin, Kamis (31/3/2022).
Razikin menegaskan, naiknya harga Pertamax dan menyubsidi Pertalite adalah sebuah formulasi kebijakan yang harus diambil. "Saya harus memberi apresiasi pada Erick Thohir, yang secara gamblang menyampaikan rencana tersebut, dan ini merupakan kebijakan yang tidak populis," ujarnya.
Razikin percaya dengan kebijakan tersebut, rakyat Indonesia dapat menerima apa yang disampaikan Erick Thohir. Terlebih naiknya minyak dunia tidak lepas dari konflik Rusia-Ukraina.
“Bahkan secara ekstrem kita mendorong Pertamina untuk menyiapkan skenario terburuk apabila situasi global seperti konflik Rusia-Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir,” tutup Razikin.
Razikin, yang juga Ketua Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini, mengapresiasi rencana kebijakan Erick Thohir menaikan Pertamax seiring bertambahan subsidi untuk BBM Pertalite dan Solar.
“Indonesia saya kira menurut berbagai sumber, harga jual beberapa jenis BBM seperti Pertamax Pertamina Rp9.000 per liter, dan harga BBM non-subsidi kita ini lebih murah dibanding dengan negara tetangga kita, seperti Singapura Rp30.800 per liter, Thailand Rp20.300 per liter, Laos Rp23.300 per liter, Filipina Rp18.900 per liter, Vietnam Rp19.000 per liter, Kamboja Rp16.600 per liter dan Myanmar Rp16.600 per liter,” papar Razikin, Kamis (31/3/2022).
Baca Juga
Razikin menegaskan, naiknya harga Pertamax dan menyubsidi Pertalite adalah sebuah formulasi kebijakan yang harus diambil. "Saya harus memberi apresiasi pada Erick Thohir, yang secara gamblang menyampaikan rencana tersebut, dan ini merupakan kebijakan yang tidak populis," ujarnya.
Razikin percaya dengan kebijakan tersebut, rakyat Indonesia dapat menerima apa yang disampaikan Erick Thohir. Terlebih naiknya minyak dunia tidak lepas dari konflik Rusia-Ukraina.
“Bahkan secara ekstrem kita mendorong Pertamina untuk menyiapkan skenario terburuk apabila situasi global seperti konflik Rusia-Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir,” tutup Razikin.
(cip)