Hadapi Perubahan Iklim, Jokowi Minta 5 Hal Ini Diperhatikan Serius
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan lima hal agar masyarakat dan semua pihak dapat beradaptasi pada perubahan iklim. Pertama, meminta masyarakat memperhatikan dengan serius informasi cuaca dan perubahan iklim yang diberikan BMKG dan instansi terkait lainnya.
"Kemudian formulasikan kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan cepat serta siapkan penanganan yang lebih baik untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim," ujar Jokowi dalam arahannya pada acara Puncak Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke 72 Tahun 2022, Rabu (30/3/2022).
Arahan kedua, Jokowi meminta agar pemerintah dapat mengembangkan sistem peringatan dini yang andal di seluruh daerah dengan menyediakan data dan informasi meteorologi, klimatologi, dan Geofisika secara cepat dan akurat.
"Yang sangat dibutuhkan untuk menyusun mitigasi yang handal dan terukur manfaatkan artificial intelegen, big data, dan metode asimilasi in situ, teknologi high performance computing dan lakukan inovasi teknologi rekayasa sosial dan cara-cara kreatif. Untuk membangun kesadaran untuk membangun ketangguhan membangun partisipasi masyarakat," katanya.
Jokowi juga meminta agar pemerintah dapat menumbuhkan sistem edukasi kebencanaan yang berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat mampu merespons dengan cepat potensi risiko bencana.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar petani dan nelayan yang merupakan kelompok rentan terhadap dampak perubahan iklim harus diberikan pemahaman dan ditingkatkan pengetahuannya. "Agar memiliki kemampuan beradaptasi pada perubahan iklim. Tetap dapat bekerja dengan produktif dan aman untuk menjaga ketahanan pangan kita," ungkapnya.
Terakhir, Jokowi juga meminta agar pemerintah memperkuat kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan bangun ketangguhan dengan melibatkan berbagai pihak kolaborasi lintas kementerian lembaga. "Kolaborasi dengan swasta dan organisasi sosial dan berbagai elemen bangsa dalam adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim ini," katanya.
"Kemudian formulasikan kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan cepat serta siapkan penanganan yang lebih baik untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim," ujar Jokowi dalam arahannya pada acara Puncak Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke 72 Tahun 2022, Rabu (30/3/2022).
Arahan kedua, Jokowi meminta agar pemerintah dapat mengembangkan sistem peringatan dini yang andal di seluruh daerah dengan menyediakan data dan informasi meteorologi, klimatologi, dan Geofisika secara cepat dan akurat.
"Yang sangat dibutuhkan untuk menyusun mitigasi yang handal dan terukur manfaatkan artificial intelegen, big data, dan metode asimilasi in situ, teknologi high performance computing dan lakukan inovasi teknologi rekayasa sosial dan cara-cara kreatif. Untuk membangun kesadaran untuk membangun ketangguhan membangun partisipasi masyarakat," katanya.
Jokowi juga meminta agar pemerintah dapat menumbuhkan sistem edukasi kebencanaan yang berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat mampu merespons dengan cepat potensi risiko bencana.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar petani dan nelayan yang merupakan kelompok rentan terhadap dampak perubahan iklim harus diberikan pemahaman dan ditingkatkan pengetahuannya. "Agar memiliki kemampuan beradaptasi pada perubahan iklim. Tetap dapat bekerja dengan produktif dan aman untuk menjaga ketahanan pangan kita," ungkapnya.
Terakhir, Jokowi juga meminta agar pemerintah memperkuat kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan bangun ketangguhan dengan melibatkan berbagai pihak kolaborasi lintas kementerian lembaga. "Kolaborasi dengan swasta dan organisasi sosial dan berbagai elemen bangsa dalam adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim ini," katanya.
(cip)