Bantah Tudingan Menjilat, Arief Poyuono: Saya Ini Pendukung Sejatinya Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengaku tidak sedang berupaya menjilat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maka itu, Arief Poyuono membantah tudingan Politikus Partai Gerindra, Kawendra Lukistian.
"Wah bukan jilat, memang saya ini pendukung sejatinya Jokowi ya," ujar Arief Poyuono kepada SINDOnews, Rabu (17/6/2020). (Baca juga: Gerindra: Arief Poyuono Tak Boleh Bicara Atas Nama Gerindra)
Arief Poyuono pun lantas menilai Kawendra Lukistian sebagai kader Partai Gerindra yang belum matang. "Kok njilat sih. Inilah kader yang belum matang," kata Arief Poyuono. (Baca juga: Dinasihati karena Tagar Tenggelamkan Gerindra, Ini Tanggapan Arief Poyuono)
Sebelumnya, Kawendra Lukistian menilai Arief Poyuono sedang berusaha menjilat Presiden Jokowi. Pernyataan Kawendra Lukistian itu menanggapi omongan Arief Poyuono yang berbincang dengan seseorang menyatakan isu PKI sengaja diembuskan oleh "kadrun-kadrun".
Video rekaman pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono itu beredar di Twitter. Setelah itu, tanda pagar atau hashtag #tenggelamkangerindra ramai di media sosial Twitter sejak Selasa 15 Juni 2020.
"Wah bukan jilat, memang saya ini pendukung sejatinya Jokowi ya," ujar Arief Poyuono kepada SINDOnews, Rabu (17/6/2020). (Baca juga: Gerindra: Arief Poyuono Tak Boleh Bicara Atas Nama Gerindra)
Arief Poyuono pun lantas menilai Kawendra Lukistian sebagai kader Partai Gerindra yang belum matang. "Kok njilat sih. Inilah kader yang belum matang," kata Arief Poyuono. (Baca juga: Dinasihati karena Tagar Tenggelamkan Gerindra, Ini Tanggapan Arief Poyuono)
Sebelumnya, Kawendra Lukistian menilai Arief Poyuono sedang berusaha menjilat Presiden Jokowi. Pernyataan Kawendra Lukistian itu menanggapi omongan Arief Poyuono yang berbincang dengan seseorang menyatakan isu PKI sengaja diembuskan oleh "kadrun-kadrun".
Video rekaman pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono itu beredar di Twitter. Setelah itu, tanda pagar atau hashtag #tenggelamkangerindra ramai di media sosial Twitter sejak Selasa 15 Juni 2020.
(cip)