Buka Peluang Kerja di AS, DPR Apresiasi MoU BP2MI dengan IDNA
loading...
A
A
A
JAKARTA - DPR mengapresiasi langkah Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) dalam menambah cakupan peluang kerja PMI. Hal ini dikatakan oleh Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo
Baca Juga: BP2MI
Diketahui, BP2MI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Indonesian Diaspora Network of The Americas (IDNA) tentang Fasilitasi Peluang Kerja untuk Potensi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Amerika Serikat (AS).
Menurut Rahmad, kerja sama yang dilakukan BP2MI dengan IDNA dapat membuka peluang kerja bagi PMI di AS. Dengan demikian dampaknya sangat besar bagi para calon PMI di AS dan kas negara.
"Saya kira ini menambah peluang bagi saudara kita yang berniat bekerja di luar negeri, khususnya di AS. Tentu harapannya saudara kita yang memiliki kemampuan bahasa dan kerja," paparnya.
Ia mengatakan, PMI harus memiliki modal yang banyak untuk bekerja di Paman Sam. Selain memiliki kecakapan bahasa Inggris juga kemampuan kerja.
"Keduanya harus dimiliki PMI supaya mereka dihargai juga mendapatkan apresiasi yang baik berupa gaji sesuai harapan. Dampak lebih luas lagi mereka akan menjadi pahlawan devisa, tentunya dirasakan secara tidak langsung oleh seluruh penduduk negeri ini," jelasnya.
Rahmad mengungkapkan, PMI pascakerja di AS harus memiliki cita-cita yang besar untuk dapat berusaha secara mandiri. Hasil jerih payah mereka bekerja mesti dijadikan modal usaha di Tanah Air.
"Pascakerja di sana, mereka dapat berinvestasi atau memulai usaha di Tanah Air. Jika itu dilakukan maka mereka dapat mandiri dan tingkat kesejahteraan bisa meningkat, bahkan menolong saudaranya dengan memberi pekerjaan," pungkasnya.
MoU yang dilakukan BP2MI dengan IDNA dilakukan antara Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon dengan Presiden IDNA, Texas, Amerika Serikat, Velisia Sitanggang Sexton.
Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dan Konsul Jenderal (Konjen) RI untuk Houston, Andre Omer Siregar, Deputi Kawasan Asia Afrika Gatot Hermawan, dan Deputi Eropa Timur Tengah Irjen Pol Kartiko.
"Kerja sama ini bisa menjembatani kesempatan pemanfaatan peluang kerja formal dan professional yang terbuka dan berdaya saing tinggi buat PMI guna masuk ke Amerika Serikat," ujar Benny.
Benny memandang, kerja sama ini sangat strategis. Apalagi, BP2MI telah menetapkan tahun 2022 sebagai tahun penempatan bagi PMI. Untuk itu, lanjutnya, diperlukan mitra kerja sama di luar negeri baik end user/employer maupun penjembatan informasi potensi kerja sama untuk market intelligent dan peluang kerja yang berdaya saing tinggi.
"BP2MI telah menetapkan 9 program strategis yang sudah diadopsi sebagai kebijakan organisasi yang terukur melalui implementasi program kegiatan dalam RENSTRA BP2MI antara lain seperti kerja sama dengan IDNA Texas ini," jelasnya.
Baca Juga: BP2MI
Diketahui, BP2MI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Indonesian Diaspora Network of The Americas (IDNA) tentang Fasilitasi Peluang Kerja untuk Potensi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Amerika Serikat (AS).
Menurut Rahmad, kerja sama yang dilakukan BP2MI dengan IDNA dapat membuka peluang kerja bagi PMI di AS. Dengan demikian dampaknya sangat besar bagi para calon PMI di AS dan kas negara.
"Saya kira ini menambah peluang bagi saudara kita yang berniat bekerja di luar negeri, khususnya di AS. Tentu harapannya saudara kita yang memiliki kemampuan bahasa dan kerja," paparnya.
Ia mengatakan, PMI harus memiliki modal yang banyak untuk bekerja di Paman Sam. Selain memiliki kecakapan bahasa Inggris juga kemampuan kerja.
"Keduanya harus dimiliki PMI supaya mereka dihargai juga mendapatkan apresiasi yang baik berupa gaji sesuai harapan. Dampak lebih luas lagi mereka akan menjadi pahlawan devisa, tentunya dirasakan secara tidak langsung oleh seluruh penduduk negeri ini," jelasnya.
Rahmad mengungkapkan, PMI pascakerja di AS harus memiliki cita-cita yang besar untuk dapat berusaha secara mandiri. Hasil jerih payah mereka bekerja mesti dijadikan modal usaha di Tanah Air.
"Pascakerja di sana, mereka dapat berinvestasi atau memulai usaha di Tanah Air. Jika itu dilakukan maka mereka dapat mandiri dan tingkat kesejahteraan bisa meningkat, bahkan menolong saudaranya dengan memberi pekerjaan," pungkasnya.
MoU yang dilakukan BP2MI dengan IDNA dilakukan antara Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon dengan Presiden IDNA, Texas, Amerika Serikat, Velisia Sitanggang Sexton.
Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dan Konsul Jenderal (Konjen) RI untuk Houston, Andre Omer Siregar, Deputi Kawasan Asia Afrika Gatot Hermawan, dan Deputi Eropa Timur Tengah Irjen Pol Kartiko.
"Kerja sama ini bisa menjembatani kesempatan pemanfaatan peluang kerja formal dan professional yang terbuka dan berdaya saing tinggi buat PMI guna masuk ke Amerika Serikat," ujar Benny.
Benny memandang, kerja sama ini sangat strategis. Apalagi, BP2MI telah menetapkan tahun 2022 sebagai tahun penempatan bagi PMI. Untuk itu, lanjutnya, diperlukan mitra kerja sama di luar negeri baik end user/employer maupun penjembatan informasi potensi kerja sama untuk market intelligent dan peluang kerja yang berdaya saing tinggi.
"BP2MI telah menetapkan 9 program strategis yang sudah diadopsi sebagai kebijakan organisasi yang terukur melalui implementasi program kegiatan dalam RENSTRA BP2MI antara lain seperti kerja sama dengan IDNA Texas ini," jelasnya.
(maf)