Kemenkes: 86,6% Populasi Indonesia Miliki Antibodi Covid-19

Minggu, 20 Maret 2022 - 06:03 WIB
loading...
Kemenkes: 86,6% Populasi...
Kemenkes menyatakan sebanyak 86,6% populasi Indonesia memiliki antibodi terhadap Covid-19.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan sebanyak 86,6% populasi Indonesia memiliki antibodi terhadap Covid-19 . Data ini berdasarkan hasil survei serologi yang dilakukan Kemenkes bersama Kemendagri dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI.

Sero survei ini dilakukan pada November–Desember 2021. Artinya pada periode tersebut sebanyak 86,6% penduduk Indonesia memiliki kekebalan terhadap Covid-19. Seiring dengan masih dilakukannya vaksinasi Covid-19 maka jumlah penduduk yang memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19 akan semakin bertambah.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hasil survei serologi akan menunjukkan berapa persen penduduk Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV- 2.

“Sero survei perlu dilakukan karena ini akan dipakai oleh pemerintah sebagai dasar dalam menentukan kebijakan yang berbasis bukti,” kata Budi melalui keterangannya pada Jumat, 18 Maret 2022 lalu yang dikutip MPI, Minggu (20/3/2022).

Tim Pandemi FKM UI yang juga melakukan sero survei Prof Pandu Riono menjelaskan, kekebalan imunitas seseorang menjadi dasar untuk mengendalikan pandemi. Kekebalan tersebut didapat dari upaya yang sistematik melalui vaksinasi dan didapat secara alami setelah seseorang terinfeksi SARS-CoV-2.

“Sejak Desember 2021 tepat pada penelitian ini berakhir, kita tahu berapa banyak penduduk berdasarkan umur, berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan wilayah, yang mempunyai tingkat imunitas terhadap SARS-CoV-2,” katanya.

Selain mengetahui proporsi penduduk yang memiliki kekebalan imunitas terhadap SARS-CoV-2, sero survei dilakukan untuk mengetahui berapa besar kadar antibodi yang dimiliki penduduk di Indonesia.

Kadar antibodi itu, lanjutnya, menjadi penting dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan berbagai varian virus. Jika kadar antibodi pada tubuh seseorang cukup tinggi maka bisa menekan risiko yang sangat buruk dari pandemi ini.

Adapun untuk pelaksanaan sero survei dilakukan berdasarkan wilayah aglomerasi sebanyak 9 provinsi 47 kabupaten/kota, dan wilayah nonaglomerasi yang terdiri dari 25 provinsi 53 kabupaten/kota.

Target sampel untuk wilayah aglomerasi ada 514 desa/kelurahan dengan target sampel 10.280 penduduk. Namun yang terkumpul ada sekitar 92,8% atau 9.541 penduduk. Kemudian di wilayah nonaglomerasi ada 580 desa/kelurahan dengan total target sampel 11.600 penduduk, sementara yang terkumpul 93,6% atau 10.969 penduduk.

Tidak terkumpulnya penduduk 100% dikarenakan ada beberapa orang yang menolak atau tidak bisa mengikuti survei karena terkait kondisi responden yang tidak memungkinkan. Responden adalah penduduk Indonesia yang berusia 1 tahun ke atas.

Sampel secara acak terpilih 20 penduduk sebagai sampel utama dan 60 penduduk sebagai sampel cadangan di setiap desa atau kelurahan terpilih."Hasilnya secara umum 86,6% penduduk Indonesia usia di atas 1 tahun pada bulan November-Desember 2021 sudah memiliki antibodi terhadap SARS-CoV- 2," paparnya.

Salah satu peneliti lain Iwan Ariawan menuturkan, meskipun memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2 bukan berarti mereka tidak bisa terinfeksi. “Mereka masih mungkin terinfeksi tapi risiko terjadinya sakit parah kemudian meninggal akan jauh lebih berkurang,” ucapnya.
(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1706 seconds (0.1#10.140)