Berusia 48 Tahun, PPNI Fokus 3 Hal untuk Dukung Program Pemerintah

Kamis, 17 Maret 2022 - 18:57 WIB
loading...
Berusia 48 Tahun, PPNI Fokus 3 Hal untuk Dukung Program Pemerintah
Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah berharap Hari Perawat Nasional menjadi Hari Nasional. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) hari ini merayakan hari jadinya ke-48. Diusianya yang tidak tergolong muda ini PPNI tetap memperjuangkan anggotanya di seluruh Indonesia untuk mendapatkan kesejahteraan.

Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah menjelaskan, sejak 2000 hingga masa kepemimpinannya, PPNI telah meminta kepada pemerintah untuk menjadikan Hari Perawat Nasional sebagai Hari Nasional.

"Kami mengidentikkan hari ini sebagai Hari Nasional bagi perawat, dan kami telah mengusulkannya sejak 2000 silam. Namun belum diwujudkan oleh pemerintah," kata Harif Fadhillah saat jumpa pers dalam rangka HUT PPNI, di Graha PPNI, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2022).



Selama ini, tambah Harif, PPNI telah melakukan perjuangan dalam tiga hal. Pertama, berjuang kepada anggota dalam hal ini ikut menyelesaikan persoalan yang ada di tengah-tengah anggotanya. Kedua, bertanggung jawab terhadap profesi bagaimana PPNI meningkatkan profesionalisme perawat Indonesia, bagaimana membangun standar, kode etik, kompetensi hingga pendidikan perawat ditata sedemikian rupa.



Ketiga, tanggung jawab PPNI kepada masyarakat, dimana perawat terlibat dalam masalah sosial yang ada, terutama masalah kesehatan. Dalam hal ini ada dua jalan, yakni bagaimana PPNI bertanggung jawab kepada masyarakat dalam hal ini terkait kesehatan. Contohnya Kantor PPNI menjadi pusat komunikasi masyarakat kesehatan dan hotline service untuk konsultasi. "Itulah tiga hal yang menjadi perhatian PPNI untuk mendukung program pemerintah guna mengedukasi masyarakat," papar Harif.



Pihaknya juga bekerja sama dengan stakeholders selain pemerintah, di antaranya organisasi kemasyarakatan. PPNI saat ini juga masih terus perjuangkan kesejahteraan terutama bagi perawat swasta yang masih banyak belum terlindungi kesejahteraan perawat.

"Hingga saat ini kami tetap memperjuangkan kesejahteraan perawat swasta. Ini harapan yang kita sampaikan kepada pemerintah. Bukan hanya mendapatkan upah minimum provinsi dan kabupaten, ini sasaran kita," pungkasnya.

Menyikapi kondisi saat ini di mana masa pandemi Covid-19 menjadi endemi, Harif mengatakan, pihaknya akan tetap mempersiapkan pada masa transisi ini dengan terus menjaga perilaku hidup sehat. "Mendengar ini kita cukup senang, namun kita tetap menjaga perilaku kita di masa endemi," ucapnya.

Menjawab pertanyaan tentang banyaknya perawat yang meninggal akibat Covid-19, Harif memaparkan, hingga saat ini berdasarkan laporan yang ada sudah 711 perawat yang meninggal dunia selama dua tahun ini.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1512 seconds (0.1#10.140)