Ribuan Nakes dan Dokter Gugur Akibat Covid-19, Wapres: Mereka Pahlawan Kusuma Bangsa

Kamis, 17 Maret 2022 - 12:04 WIB
loading...
Ribuan Nakes dan Dokter...
Wapres KH Ma’ruf Amin pun menegaskan para nakes dan dokter yang gugur akibat Covid-19 adalah pahlawan kusuma bangsa. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Selama pandemi Covid-19 ribuan tenaga kesehatan (nakes) dan 750 dokter gugur akibat terpapar virus tersebut. Namun demikian, hal itu tidak menyurutkan semangat para para dokter ataupun para tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terpapar virus Covid-19.

Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin pun menegaskan para pejuang kemanusiaan ini adalah pahlawan kusuma bangsa. Tercatat ribuan tenaga kesehatan dan 750 dokter kehilangan nyawa akibat terpapar Covid-19 sejak Maret 2020.

“Selama pandemi Covid-19, dokter dan tenaga kesehatan Indonesia berguguran dalam perjuangan dan pengorbanan untuk menyelamatkan jiwa orang banyak. Mereka adalah Pahlawan Kusuma Bangsa,” kata Wapres saat memberikan sambutan pada acara pembukaan “Monumen Pengabdian Dokter Indonesia”, Kamis (17/3/2022).



Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan, tidak akan turun dari gelanggang meskipun banyak para dokter dan juga tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19. “Meskipun, kemudian banyak sekali berguguran kawan-kawan dokter dan tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid. Saat ini, terakhir saya dengar (dokter gugur) 751, karena ada peningkatan akibat Omicron,” ucapnya.



“Meskipun kita tahu, karena kita tidak mau surut dari gelanggang, kita sudah bertekad dokter itu memang untuk kemanusiaan. Kita tidak bisa surut karena memang dedikasi awal kita memilih untuk menolong sesama,” tegas Daeng.

Daeng menyebut dibukanya Monumen Pengabdian Dokter Indonesia akan mengingatkan kepada seluruh masyarakat sejarah baru perjuangan dokter Indonesia.



“Mudah-mudahan menjadi sejarah baru bagi dokter Indonesia, bagi Ikatan Dokter. Sejarah baru yang dipicu oleh pandemi. Tetapi, sebenarnya memang sejarah baru ini bukan berarti betul-betul baru. Karena memang sejatinya dokter Indonesia itu memiliki dua jati diri yang penting dari awal. Sebagai insan pejuang kemanusiaan sudah pasti, karena dari masa pendidikan sampai diluluskan itu nilai-nilai humanisme betul-betul ditanamkan, nilai-nilai altruism betul-betul ditanamkan,” kata Daeng.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2314 seconds (0.1#10.140)