Jenderal Dudung dan Kepala BRIN Teken Kerja Sama, 9 Poin Disepakati
loading...
A
A
A
JAKARTA - KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menandatangani perjanjian kerja sama, Kamis (17/3/2022). Kerja sama dilakukan dalam rangka optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan riset atau inovasi kedua lembaga.
Dalam hal ini, kedua lembaga menyepakati sembilan poin kerja sama. Pertama, melakukan kegiatan riset dan inovasi bersama. Kedua, pemanfaatan hasil riset dan inovasi.
Ketiga, pemanfaatan fasilitas dan infrastruktur. Keempat, pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM personel TNI AD dan keluarga besar TNI AD. Kelima, pelaksanaan kegiatan uji klinik di rumah sakit TNI AD.
Keenam, publikasi hasil penelitian bersama. Ketujuh, pertukaran dan pemanfaatan tenaga ahli. Kedelapan, pertemuan ilmiah. Kesembilan, penyelenggaraan seminar.
Jenderal Dudung mengungkapkan bahwa riset dan inovasi di TNI AD berperan penting, bukan saja Alutsista. Namun juga pada bidang lainnya seperti personel, intelijen, operasi, dan teritorial.
Sehingga, sambung dia, dapat menghasilkan langkah-langkah yang tepat dalam mendukung efektivitas dan keberhasilan pekerjaan dan tugas TNI AD. “Ini penting bagi TNI AD, dengan pengembangan melalui riset dan inovasi akan menjadikan TNI AD lebih maju dalam memberikan pengabdian terbaiknya kepada negara dan bangsa,” ujar Dudung dalam keterangannya.
Sementara itu, Handoko mengatakan penandatanganan kerja sama dengan TNI AD ini telah cukup lama didiskusikan. Dia menambahkan, ini merupakan kelanjutan dari kunjungan kerja KSAD ke BRIN pada Desember 2021.
“Kami mengucapkan apresiasi atas kolaborasi antara TNI AD dan BRIN melalui kerja sama ini, dan semoga kolaborasi ini dapat memberikan manfaat bukan saja kepada TNI AD dan BRIN, juga bagi masyarakat, bangsa dan negara,” kata Handoko.
Dalam hal ini, kedua lembaga menyepakati sembilan poin kerja sama. Pertama, melakukan kegiatan riset dan inovasi bersama. Kedua, pemanfaatan hasil riset dan inovasi.
Ketiga, pemanfaatan fasilitas dan infrastruktur. Keempat, pengembangan dan peningkatan kompetensi SDM personel TNI AD dan keluarga besar TNI AD. Kelima, pelaksanaan kegiatan uji klinik di rumah sakit TNI AD.
Keenam, publikasi hasil penelitian bersama. Ketujuh, pertukaran dan pemanfaatan tenaga ahli. Kedelapan, pertemuan ilmiah. Kesembilan, penyelenggaraan seminar.
Jenderal Dudung mengungkapkan bahwa riset dan inovasi di TNI AD berperan penting, bukan saja Alutsista. Namun juga pada bidang lainnya seperti personel, intelijen, operasi, dan teritorial.
Sehingga, sambung dia, dapat menghasilkan langkah-langkah yang tepat dalam mendukung efektivitas dan keberhasilan pekerjaan dan tugas TNI AD. “Ini penting bagi TNI AD, dengan pengembangan melalui riset dan inovasi akan menjadikan TNI AD lebih maju dalam memberikan pengabdian terbaiknya kepada negara dan bangsa,” ujar Dudung dalam keterangannya.
Sementara itu, Handoko mengatakan penandatanganan kerja sama dengan TNI AD ini telah cukup lama didiskusikan. Dia menambahkan, ini merupakan kelanjutan dari kunjungan kerja KSAD ke BRIN pada Desember 2021.
“Kami mengucapkan apresiasi atas kolaborasi antara TNI AD dan BRIN melalui kerja sama ini, dan semoga kolaborasi ini dapat memberikan manfaat bukan saja kepada TNI AD dan BRIN, juga bagi masyarakat, bangsa dan negara,” kata Handoko.
(rca)