Ketika Istri Jenderal Andika Perkasa Jadi Penerbang Baby Falcon di Ketinggian 1.000 Kaki
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa , Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati berkesempatan mengunjungi Lapangan Udara (Lanud) paling penting milik TNI AU beberapa waktu lalu. Lanud tersebut terletak di Magetan, Jawa Timur.
Nama dari Lanud ini diambil dari seorang penerbang yang merupakan pahlawan nasional, Marsekal Muda (Marsda) TNI Anumerta Iswahjudi. Hetty , biasa dirinya disapa berkeliling beberapa Skadron yang ada, mulai dari Skadron Udara 3, Skadron Udara 14, dan Skadron Udara 15.
Di skadron-skadron inilah para prajurit penerbang tempur menjabarkan satu per satu alutsista udara yang dimiliki oleh TNI AU. Sukhoi Su 27/30 menjadi jet tempur pertama yang ditemui Hetty.
"Yang kita lihat sekarang ini adalah pesawat Sukhoi, Bu, yang dimiliki Skadron Udara 14," ujar seorang penerbang menjelaskan, dikutip dari video YouTube Jenderal Andika Perkasa, Kamis (17/3/2022).
"Wah saya biasanya lihat di TV aja, sekarang bisa lihat langsung ini. Boleh pegang enggak?" jawab Hetty.
Hetty dijabarkan terkait kekuatan mesin jet tempur buatan Rusia itu. Prajurit tersebut menjelaskan bahwa Sukhoi menggunakan mesin Al31F dan berkekuatan 25.000 kilogram force.
Hetty juga dijelaskan mengenai kurun waktu belajar para pilot, untuk menerbangkan pesawat-pesawat tempur. Mayoritas penerbang adalah lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) yang menempuh pendidikan selama 4 tahun.
Setelahnya, baru mereka menempuh pendidikan tambahan di Sekolah Penerbang sekitar 18 bulan. "Untuk sukhoi berapa lama pendidikannta?" tanya Hetty.
"Tergantung dari maasing-masing satuan Bu. Di pesawat F-16, Sukhoi atau apa pun pesawat itu kita butuh mungkin maksimal 1 atau 2 tahun untuk bisa lulus menjadi pilot dari pesawat tersebut," ucap salah satu penerbang.
Setelahnya, Hetty juga menilik F-16 Fighting Falcon. Dirinya dijelaskan beberapa onderilnya. Salah satu yang ditanyakan Hetty adalah proses bagaimana jet tempur milik Amerika Serikat itu bekerja.
"Izin ibu F-16 juga sering melaksanakan flying pass untuk acara 17-an (peringatan HUT RI)," ujarnya.
Tak hanya itu, Hetty juga mencoba naik pesawat tempur jenis T50-I Golden Eagle. Pesawat ini memiliki nama panggilan Baby Falcon.
Adapun Baby Falcon merupakan pesawat yang digunakan oleh penerbang pemula saat belajar menerbangkan pesawat tempur. Hetty pun mendemonstrasikan dirinya seakan-akan seorang penerbang tempur yang sedang terbang berada di ketinggian 1.000 kaki.
"Selamat sore saya penerbang Hetty Andika Perkasa di ketinggian 1.000 feet mengucapkan selamat datang di Iswahjudi Air Force Base. Keren banget itu," ungkapnya.
Lihat Juga: Profil Kolonel Pnb Betya Lukman Madyana, Sosok Perisai Hidup Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
Nama dari Lanud ini diambil dari seorang penerbang yang merupakan pahlawan nasional, Marsekal Muda (Marsda) TNI Anumerta Iswahjudi. Hetty , biasa dirinya disapa berkeliling beberapa Skadron yang ada, mulai dari Skadron Udara 3, Skadron Udara 14, dan Skadron Udara 15.
Di skadron-skadron inilah para prajurit penerbang tempur menjabarkan satu per satu alutsista udara yang dimiliki oleh TNI AU. Sukhoi Su 27/30 menjadi jet tempur pertama yang ditemui Hetty.
"Yang kita lihat sekarang ini adalah pesawat Sukhoi, Bu, yang dimiliki Skadron Udara 14," ujar seorang penerbang menjelaskan, dikutip dari video YouTube Jenderal Andika Perkasa, Kamis (17/3/2022).
"Wah saya biasanya lihat di TV aja, sekarang bisa lihat langsung ini. Boleh pegang enggak?" jawab Hetty.
Hetty dijabarkan terkait kekuatan mesin jet tempur buatan Rusia itu. Prajurit tersebut menjelaskan bahwa Sukhoi menggunakan mesin Al31F dan berkekuatan 25.000 kilogram force.
Hetty juga dijelaskan mengenai kurun waktu belajar para pilot, untuk menerbangkan pesawat-pesawat tempur. Mayoritas penerbang adalah lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) yang menempuh pendidikan selama 4 tahun.
Setelahnya, baru mereka menempuh pendidikan tambahan di Sekolah Penerbang sekitar 18 bulan. "Untuk sukhoi berapa lama pendidikannta?" tanya Hetty.
"Tergantung dari maasing-masing satuan Bu. Di pesawat F-16, Sukhoi atau apa pun pesawat itu kita butuh mungkin maksimal 1 atau 2 tahun untuk bisa lulus menjadi pilot dari pesawat tersebut," ucap salah satu penerbang.
Setelahnya, Hetty juga menilik F-16 Fighting Falcon. Dirinya dijelaskan beberapa onderilnya. Salah satu yang ditanyakan Hetty adalah proses bagaimana jet tempur milik Amerika Serikat itu bekerja.
"Izin ibu F-16 juga sering melaksanakan flying pass untuk acara 17-an (peringatan HUT RI)," ujarnya.
Tak hanya itu, Hetty juga mencoba naik pesawat tempur jenis T50-I Golden Eagle. Pesawat ini memiliki nama panggilan Baby Falcon.
Adapun Baby Falcon merupakan pesawat yang digunakan oleh penerbang pemula saat belajar menerbangkan pesawat tempur. Hetty pun mendemonstrasikan dirinya seakan-akan seorang penerbang tempur yang sedang terbang berada di ketinggian 1.000 kaki.
"Selamat sore saya penerbang Hetty Andika Perkasa di ketinggian 1.000 feet mengucapkan selamat datang di Iswahjudi Air Force Base. Keren banget itu," ungkapnya.
Lihat Juga: Profil Kolonel Pnb Betya Lukman Madyana, Sosok Perisai Hidup Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka
(rca)