PAN Dikabarkan Dapat Kursi Mendag, PKB Butuh Kompensasi Setara

Kamis, 17 Maret 2022 - 12:32 WIB
loading...
PAN Dikabarkan Dapat Kursi Mendag, PKB Butuh Kompensasi Setara
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dikabarkan akan mendapatkan posisi sebagai mendag yang saat ini diisi PKB. Foto/dok.SINNDOOnews
A A A
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) membenarkan bahwa Presiden Jokowi akan memberikan jatah satu menteri dan satu wakil menteri (wamen) di Kabinet Indonesia Maju. Menteri dari PAN akan dilantik dalam reshuffle atau kocok ulang kabinet pada Rabu, 23 Maret 2022.

Muncul kabar bahwa Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan akan menduduki posisi Menteri Perdagangan (Mendag) yang kini dijabat M. Lutfi, karena posisi ini tengah menjadi sasaran 'empuk' akibat kelangkaan minyak goreng.



Namun seberapa besar peluang Zulhas dan kader PAN menempati posisi Mendag yang dipegang oleh PKB? Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Jakarta, Hendri Satrio melihat bahwa mungkin saja PAN mendapat posisi Mendag, tetapi PKB juga perlu diberi kompensasi yang setara jika itu terjadi.

"Ya sangat mungkin itu terjadi, tetapi kan kalau PAN di Mendag, PKB mesti dapat kompensasi. Minimal menteri pengganti atau 2-3 wamen," kata pria yang akrab disapa Hensat ini saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).

Menurut Hensat, PAN selama ini memiliki pengalaman di tiga kementerian yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) yang pernah diemban oleh Zulhas.

"PAN itu kan pengalamannya di Menteri Perhubungan, MenPAN RB, dan Zulhas di Kehutanan, paling di antara 3 itu," ujarnya.



Kemudian, sambung pendiri lembaga riset KedaiKOPI ini, bisa juga PAN berpeluang menduduki menteri yang dijabat dari kalangan profesional, seperti Kemenhub, Kementerian Koperasi dan UMKM dan Kementerian Investasi.

Atau bahkan, kata dia, bisa saja PAN justru tidak jadi mendapatkan menteri, dan hanya mendapatkan posisi wamen. Padahal, PAN sudah membuat geger publik dengan usulan penundaan pemilu.

"Tapi kemungkinan saya bisa salah sih, bisa aja dia dapat wamen, kita lihat aja, mudah-mudahan dapet. Kalau enggak kan udah ngelawak, bikin usulan penundaan pemilu, engga dapet juga," tandasnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2189 seconds (0.1#10.140)