Mengurai Bias Pembangunan dalam Pemindahan IKN

Rabu, 16 Maret 2022 - 14:15 WIB
loading...
Mengurai Bias Pembangunan...
Abdul Kodir (Foto: Ist)
A A A
Abdul Kodir
Mahasiswa Doctoral Program-Human Geography and Environment University of York, Pengurus PCI Nahdlatul Ulama United Kingdom, Sekjen PPI UK 2021/2022

SETUMPUK persoalan di DKI Jakarta yang tidak pernah terselesaikan merupakan fakta yang tidak bisa kita tolak. Namun, keputusan memindahkan ibu kota negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, secara tergesa-gesa adalah persoalan lain.

Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur, Bappenas mempresentasikan hasil kajian cepatnya terkait alasan mengapa IKN harus pindah. Tentu saja, melalui paparannya, Bappenas menekankan bahwa urgensi pemindahan IKN dikarenakan terjadi penurunan daya dukung lingkungan yang ada di Jakarta. Selain itu, pemerintah berupaya mengurangi konsentrasi dan ketimpangan pertumbuhan penduduk dan perekonomian yang terpusat di Pulau Jawa.

Melalui telaah atas dokumen perencanaan pembangunan di wilayah IKN, proyeksi kebijakan ini tampak sangat rasional dan futuristik. Pemerintah yang didukung oleh para ahli perencana pembangunan meyakini bahwa kebijakan IKN akan berjalan sesuai dengan rencana tanpa ada masalah di kemudian hari. Keyakinan inilah yang menyebabkan pemangku kebijakan jatuh dalam bias manajemen proyek, yakni bias optimisme (optimism bias) (Flyvbjerg, 2021).

Bias Optimisme Perencanaan Pembangunan
Menurut Flyvbjerg (2021) bias optimisme merupakan kecenderungan sikap yang terlalu optimistis terhadap hasil yang akan direncanakan. Menonjolkan dampak positif dan mengabaikan konsekuensi negatif dalam perencanaan. Definisi ini sangat relevan dengan apa yang disampaikan oleh pemerintah dalam dokumen perencanaannya.

Dalam Buku Saku Pemindahan IKN, pemerintah memiliki desain besar dalam pembangunan IKN yang memiliki visi 1) cermin identitas bangsa; 2) keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan; dan 3) menjadi kota cerdas, modern, internasional. Bahkan dalam perencanaannya pun dilakukan secara mendetail dan berkala. Hingga 2045 kota ini nantinya ditargetkan sebagai 10 kota liveable city di dunia dengan mencapai net zero-carbon emission dan 100% energi terbarukan.

Tidak ada yang salah jika perencanaan pembangunan selalu tampak sempurna. Namun, yang menjadi persoalan ialah bagaimana merespons melalui upaya mitigasi jika ada banyak persoalan yang pasti muncul mengingat bahwa ini merupakan megaproyek. Karena bagaimanapun sifat dari pembangunan adalah kompleks dan syarat akan kepentingan politik. Sebagai misal, pemerintah harusnya juga memikirkan terkait ancaman kerusakan ekologis yang ditimbulkan dari proses pembangunan tersebut yang akan mengancam ekosistem Teluk Balikpapan karena lalu lintas kapal. Selain itu, pemerintah juga perlu memikirkan dampak sosial. Terutama konflik yang muncul secara horizontal, mengingat pemindahan IKN tidak hanya memindahkan gedung, melainkan memindahkan jutaan jiwa manusia ke tempat baru dengan corak dan ragam kebudayaan yang berbeda.

Bias Konfirmasi Perencana dan Ahli
Jika sebelumnya bias optimisme terletak pada perencanaannya, bias konfirmasi (confirmation bias) berada pada subjek perencana pembangunan. Bias konfirmasi ini biasanya dari lahir tenaga profesional yang terlibat langsung dalam perencanaan pembangunan. Para tenaga ahli ini sering tidak menyadari bahwa dalam proses perencanaan mereka membawa disiplin ilmu, kebudayaan, dan ideologi yang membuat mereka rentan terhadap bias konfirmasi.

Mereka yang terlibat dalam perencanaan pembangunan IKN tentu saja merupakan pakar dengan keahlian pada bidang tertentu. Mereka cenderung menilai informasi tersebut didasarkan atas latar belakang keilmuan. Sebagai misal, para ahli dari teknik lingkungan akan membuat perencanaan model pengembangan lingkungan di wilayah IKN yang dia yakini akan berhasil dan mengabaikan fakta persoalan lingkungan yang saat ini terjadi di wilayah Kalimantan Timur.

Selain itu, para perencana tersebut merupakan pakar yang tinggal di pusat pemerintahan Jakarta saat ini. Tentu saja, dalam proses perencanaan tersebut jelas akan berpengaruh. Mereka yang menghabiskan waktu di pusat ibu kota atau kota besar lain tentu akan memiliki standar yang sama untuk menilai daerah. Mereka meyakini bahwa cara “pusat” akan selalu berhasil menyelesaikan persoalan daerah.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bangun IKN, Gerbangtara...
Bangun IKN, Gerbangtara Usulkan Perkuat SDM Sebagai Penunjang Infrastruktur
UU IKN Digugat Warga...
UU IKN Digugat Warga Dayak ke MK, HGU 100 Tahun Dipermasalahkan
Basuki Hadimuljono Minta...
Basuki Hadimuljono Minta Anggaran Otorita IKN 2025 Ditambah Rp8,1 Triliun
Gerbangtara Dorong Akademisi...
Gerbangtara Dorong Akademisi Wujudkan IKN yang Inklusif dan Berkelanjutan
Anggaran IKN Diblokir,...
Anggaran IKN Diblokir, DPR Dukung Prabowo Hentikan Sementara Proyeknya
Dana IKN Diblokir, Pemindahan...
Dana IKN Diblokir, Pemindahan ASN April 2025 Terancam Molor Lagi?
Anggaran IKN Diblokir...
Anggaran IKN Diblokir Sri Mulyani, Menteri PU: Anggarannya Tidak Ada
Prabowo Alokasikan Anggaran...
Prabowo Alokasikan Anggaran Rp48,8 Triliun, Pembangunan IKN Dilanjutkan
Presiden Prabowo Mulai...
Presiden Prabowo Mulai Berkantor di IKN 17 Agustus 2028
Rekomendasi
Sudah 1.400 Demonstran...
Sudah 1.400 Demonstran Ditangkap, tapi Mengapa Ribuan Orang Lainnya Masih Mau Turun ke Jalanan di Turki?
Duel Maut Gegara Utang...
Duel Maut Gegara Utang di Banyumanik Semarang, 1 Tewas
Putri Madeleine Tinggalkan...
Putri Madeleine Tinggalkan Gelar Kerajaan demi Bisnis Kecantikan
Berita Terkini
Kapolri Buka Kemungkinan...
Kapolri Buka Kemungkinan Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Hari Ini
7 menit yang lalu
Timnas Indonesia Kalahkan...
Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain di GBK, Jokowi: Selamat, Semoga Masuk Piala Dunia 2026
23 menit yang lalu
Menlu Prancis Temui...
Menlu Prancis Temui Prabowo di Istana, Bahas Rencana Kedatangan Macron
23 menit yang lalu
Kapan Idulfitri 2025...
Kapan Idulfitri 2025 Menurut Muhammadiyah? Cek di Sini
35 menit yang lalu
Layani Pemudik, GP Ansor...
Layani Pemudik, GP Ansor Dirikan 573 Posko Mudik di Sejumlah Provinsi
41 menit yang lalu
Djan Faridz Pakai Tongkat...
Djan Faridz Pakai Tongkat dan Dituntun Keluar dari Gedung KPK usai Diperiksa terkait Harun Masiku
1 jam yang lalu
Infografis
Fenomena Ikan yang Hidup...
Fenomena Ikan yang Hidup di Laut Dalam Bermunculan ke Permukaan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved