Lonjakan COVID-19 di Era New Normal, DPR Dorong Rapid Test Digencarkan

Selasa, 16 Juni 2020 - 15:38 WIB
loading...
Lonjakan COVID-19 di...
DPR mendorong rapid test corona digencarkan di era new normal. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sejumlah daerah di Indonesia telah memasuki fase transisi menuju new normal dalam menghadapi pendemi virus corona jenis baru, COVID-19. Namun jumlah kasus terkonfirmasi terus meningkat setiap harinya dalam jumlah yang sangat tinggi. Seperti pada Senin (15/6/2020), penambahan mencapai 1.017 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi saat ini sejumlah 39.294 kasus dari hasil pemeriksaan 8.776 spesimen.

Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengatakan, melihat kenyataan di lapangan saat ini, pihaknya mendesak pemerintah untuk mendistribusikan segera alat rapid test yang sudah teruji dan berizin edar ke wilayah yang kasus COVID-19-nya masih tinggi. Seperti Jawa Timur yang mengalami pertambahan kasus tertinggi per Senin (15/6/2020) sebanyak 270 kasus.

"Memperbanyak tes saat ini sangatlah penting karena dalam memasuki new normal , hal yang perlu di hindari adalah penyebaran massal," katanya, Selasa (16/6/2020).( )

Roro Esti mengatakan, dengan adanya tes massal yang lebih banyak dan cepat, mereka yang terdeteksi terpapar virus corona dapat juga segera diisolasi dan ditangani sehingga tidak menyebar dan menular luas.

"Penyebaran virus corona ini sangat mungkin dilakukan oleh mereka yang tergolong carrier tapi tidak menunjukkan gejala apa-apa. Maka salah satu langkah konkret adalah untuk melakukan lebih banyak testing agar dapat mendeteksi dengan baik," katanya.

Politikus Partai Golkar ini mengatakan, Indonesia perlu meningkatkan riset dan bekerja sama dengan negara sahabat dalam memproduksi vaksin. Saat ini, katanya, uji klinis vaksin COVID-19 yang pertama dilakukan atas kerja sama BUMN Bio Farma dengan perusahaan biofarmasi dari China, Sinovac. Sementara uji klinis vaksin yang kedua akan dilaksanakan PT Kalbe Farma Tbk bersama perusahaan asal Korea Selatan yang keduanya berlangsung pada Juni 2020.( )

Selain PCR test kit dan vaksin, Roro Esti menyatakan bahwa ventilator merupakan salah satu alat yang sangat penting tersedia di Indonesia. BPPT, dalam memproduksi ventilator, telah mengadopsi desain open source yang dikembangkan di Eropa dengan modifikasi sesuai material dan komponen yang ada di pasar lokal. Guna mengantisipasi kebutuhan terhadap produksi massal.

"Ventilator ini sudah melalui uji coba dan telah berizin edar untuk dapat digunakan di sejumlah rumah sakit di Indonesia," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1679 seconds (0.1#10.140)