Ingin Cetak Hattrick Pemilu, Megawati Ingatkan Kader PDIP Turun ke Bawah
loading...
A
A
A
“Kita harus memerkuat kemitraan dan kerja sama dengan elemen bangsa yang memang sejak awal membangun Indonesia. Seperti NU dan Muhamadiyah, yang sejak awal bersama PNI memang membangun Indonesia. Semuanya dalam konteks membangun gotong royong nasional,” kata Hasto.
Lebih jauh, Hasto mengatakan kesatupaduan kader secara internal harus terus diperkuat. “Kepemimpinan kita harus kepemimpinan yang membangun organisasi, yang membangun spirit juang kader untuk bekerja. Berpolitik itu juga seni mendengarkan. Ide-ide yang baik didengarkan dan ide itu dilaksanakan dan diwujudkan sehingga energi positif bisa disebarkan,” tukas Hasto.
Di acara itu, jajaran DPD PDIP Sumut dipimpin oleh ketua dan sekretaris, Rapidin Simbolon dan Sutarto. Turut hadir perwakilan tiga pilar partai dari seluruh Indonesia. Yakni struktur DPC setingkat kabupaten/kota; para pimpinan DPRD di Sumut dari Fraksi PDIP; serta sejumlah kepala daerah. Di antaranya adalah Wali Kota Medan Bobby Nasution, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya, Wakil Bupati Humbahas Oloan Nababan, Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, dan Bupati Batubara Zahir.
Anggota DPR RI Sofyan Tan serta Deddy Yevri Sitorus juga turut hadir. Lalu Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting. Tampak hadir juga tokoh muda Kota Siantar yang merupakan pendiri Bane Gas Komuniti (Bagak) Bane Raja Manalu.
Rapidin Simbolon mengatakan jajaran kader partai di seluruh Sumut terus melaksanakan gerakan demi menyukseskan target kemenangan PDIP pada Pemilu 2024. Sehingga PDIP akan tercatat sebagai parpol pemenang pemilu tiga kali berturut-turut sejak tahun 2014 alias hattrick.
Berbagai program partai terus dilaksanakan seperti penanaman pohon di 33 kabupaten/kota sesuai Gerakan Merawat Bumi yang diinisiasi PDIP. Lalu pemberian bantuan sosial kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Selain itu, kegiatan kebudayaan juga dilaksanakan.
“Sesuai perintah Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri, bahwa gerakan harus terus diperkuat untuk selalu bersama dengan rakyat. Satu cara, bergotong royong dan kebersamaan,” kata Rapidin.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Lebih jauh, Hasto mengatakan kesatupaduan kader secara internal harus terus diperkuat. “Kepemimpinan kita harus kepemimpinan yang membangun organisasi, yang membangun spirit juang kader untuk bekerja. Berpolitik itu juga seni mendengarkan. Ide-ide yang baik didengarkan dan ide itu dilaksanakan dan diwujudkan sehingga energi positif bisa disebarkan,” tukas Hasto.
Di acara itu, jajaran DPD PDIP Sumut dipimpin oleh ketua dan sekretaris, Rapidin Simbolon dan Sutarto. Turut hadir perwakilan tiga pilar partai dari seluruh Indonesia. Yakni struktur DPC setingkat kabupaten/kota; para pimpinan DPRD di Sumut dari Fraksi PDIP; serta sejumlah kepala daerah. Di antaranya adalah Wali Kota Medan Bobby Nasution, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya, Wakil Bupati Humbahas Oloan Nababan, Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, dan Bupati Batubara Zahir.
Anggota DPR RI Sofyan Tan serta Deddy Yevri Sitorus juga turut hadir. Lalu Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting. Tampak hadir juga tokoh muda Kota Siantar yang merupakan pendiri Bane Gas Komuniti (Bagak) Bane Raja Manalu.
Rapidin Simbolon mengatakan jajaran kader partai di seluruh Sumut terus melaksanakan gerakan demi menyukseskan target kemenangan PDIP pada Pemilu 2024. Sehingga PDIP akan tercatat sebagai parpol pemenang pemilu tiga kali berturut-turut sejak tahun 2014 alias hattrick.
Berbagai program partai terus dilaksanakan seperti penanaman pohon di 33 kabupaten/kota sesuai Gerakan Merawat Bumi yang diinisiasi PDIP. Lalu pemberian bantuan sosial kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Selain itu, kegiatan kebudayaan juga dilaksanakan.
“Sesuai perintah Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri, bahwa gerakan harus terus diperkuat untuk selalu bersama dengan rakyat. Satu cara, bergotong royong dan kebersamaan,” kata Rapidin.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(kri)