Soal Miftachul Akhyar, Wapres: Baru Proses, Kita Tunggu Saja Hasilnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menegaskan pengunduran diri Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) masih dalam proses pembahasan.
“Kita lihat saja nanti, itu kan baru proses. Itu masih dibahas di MUI. Kemudian juga masih dalam proses pembahasan,” tegas Wapres di sela melakukan pengecekan stok bahan pokok langsung di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (11/3/2022).
Wapres pun meminta agar menunggu hasil dari pembahasan dari MUI. “Nanti kita tunggu saja hasilnya, apa yang akan diambil itu, belum tahu kan, apa jadi mundur atau tidak, kira-kira begitu, kita tunggu saja,” ucapnya.
Sebelumnya, Miftachul Akhyar yang kini menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua MUI. Hal itu disampaikannya saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
“Di saat Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34, NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi). Jawaban itu bukan karena ada usulan tersebut, apalagi tekanan,” katanya dikutip dari NU Online.
Namun, Miftachul Akhyar takut menjadi orang pertama yang berbuat bid’ah di dalam NU karena Rais Aam PBNU selalu menjadi Ketua Umum MUI. “Tapi kemudian saya takut menjadi orang pertama yang berbuat bid’ah di dalam NU, karena selama ini Rais Aam PBNU selalu menjabat Ketua Umum MUI,” ucapnya.
“Kita lihat saja nanti, itu kan baru proses. Itu masih dibahas di MUI. Kemudian juga masih dalam proses pembahasan,” tegas Wapres di sela melakukan pengecekan stok bahan pokok langsung di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (11/3/2022).
Wapres pun meminta agar menunggu hasil dari pembahasan dari MUI. “Nanti kita tunggu saja hasilnya, apa yang akan diambil itu, belum tahu kan, apa jadi mundur atau tidak, kira-kira begitu, kita tunggu saja,” ucapnya.
Sebelumnya, Miftachul Akhyar yang kini menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua MUI. Hal itu disampaikannya saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
“Di saat Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34, NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi). Jawaban itu bukan karena ada usulan tersebut, apalagi tekanan,” katanya dikutip dari NU Online.
Namun, Miftachul Akhyar takut menjadi orang pertama yang berbuat bid’ah di dalam NU karena Rais Aam PBNU selalu menjadi Ketua Umum MUI. “Tapi kemudian saya takut menjadi orang pertama yang berbuat bid’ah di dalam NU, karena selama ini Rais Aam PBNU selalu menjabat Ketua Umum MUI,” ucapnya.
(cip)