Rektor UNUSIA Nilai Isra Miraj Berkaitan dengan Pengembangan SDM

Jum'at, 04 Maret 2022 - 17:32 WIB
loading...
Rektor UNUSIA Nilai...
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Juri Ardiantoro dalam Webinar Partai Perindo dengan tema Isra Miraj dan Pembangunan Karakter Bangsa, Jumat (4/3/2022). Foto/Tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Momen Isra Mi'raj memiliki pesan mendalam bagi umat manusia. Melalui peristiwa Isra Mi'raj, manusia dituntut untuk terus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya.

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta Juri Ardiantoro mengatakan, perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke langit ke tujuh, memiliki pesan yang besar terhadap SDM. Kata Juri, pada masa awal, banyak yang menganggap perjalanan tersebut merupakan sesuatu yang tidak masuk akal.

“Bisa diambil dari peristiwa Isra Mi'raj dalam pembangunan SDM kita. Mungkin satu hal yang bisa kita lihat adalah mengenai perkembangan sains, bagaimana umat manusia itu melihat peristiwa Isra Mi'raj ini yang awalnya sesuatu yang sulit dipahami secara nalar, secara sains. Tetapi belakangan ada banyak bukti bahwa itu tidak semata-mata tidak bisa dipahami,” ujar Juri dalam Webinar Partai Perindo dengan tema Isra Mi'raj dan Pembangunan Karakter Bangsa, Jumat (4/3/2022).





Menurut dia, hal tersebut memberikan gambaran bahwa masyarakat itu dipastikan memiliki perkembangan. Perkembangan itu, kata dia, harus berkaitan dengan kemampuan pengembangan SDM.

“Misalnya, saat Isra Mi'raj itu orang enggak percaya bagaimana mungkin Nabi bisa melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian naik ke langit 7 dalam satu malam. Nah sekarang sudah mulai terbukti nih, dari Arab Saudi ke Masjidil Aqsa di Palestina, tidak lagi semalam. Dalam 6 jam aja, pakai pesawat sudah bisa sampai. Yang dulu mungkin enggak pernah dibayangkan,” ungkapnya.

Dia mengatakan dahulu perjalanan dari Arab ke Palestina sekitar 40 hari menggunakan unta. “Tinggal kita memecahkan misteri-misteri lain yang ada dalam peristiwa itu. Sebetulnya ini adalah pelajaran atau hikmah yang penting untuk kita, bahwa apa yang tadinya tidak mungkin secara nalar, dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan dan teknologi yang diciptakan, dengan SDM yang inovatif, menjadi mungkin,” tuturnya.

“Jadi, pelajarannya adalah jika kita menginginkan perubahan, menginginkan kemajuan, menginginkan sesuatu yang jauh lebih baik dari sekarang, kalau kita berusaha, tidak ada yang tidak mungkin,” pungkas Juri.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1731 seconds (0.1#10.140)