Indonesia Perlu Belajar Banyak dari Perang Ukraina Vs Rusia
loading...
A
A
A
Selain itu, kata dia, masyarakat di Indonesia bagian timur lebih merasa sebagai keluarga pasifik atau ras Melanesia. “Menurut saya, kalau ini kita biarkan akan terjadi seperti nanti di Ukraina di sisi timur, apalagi di sini ada AUKUS ada Australia,” tuturnya.
Connie menilai alasan invasi Rusia ke Ukraina untuk memberikan pelajaran ke Amerika Serikat dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization / NATO). “Menurut aku ya sederhananya, memberi pelajaran kepada Amerika Serikat dan NATO. Bahwa dunia ini enggak boleh di-run oleh satu orang saja atau satu negara saja atau satu kelompok saja,” kata dia.
Menurut dia, kekesalan Rusia pun wajar. Sebab, kata dia, sudah sejak lama Rusia melarang Ukraina gabung ke NATO. “2008 Ukraina dan Georgia diundang NATO untuk masuk, nah di situ dia (Rusia, red) sudah bilang jangan, dan dia bilang 2008 Amerika Serikat lu bisa bayangin enggak kalau gue masuk ke Meksiko lalu naruh rudal gue di Kanada, perasaan lu seperti apa kata Putin, itu yang gue rasain kalau lu ambil Ukraina, makanya Ukraina jadi hotspot,” ungkapnya.
Connie menilai alasan invasi Rusia ke Ukraina untuk memberikan pelajaran ke Amerika Serikat dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization / NATO). “Menurut aku ya sederhananya, memberi pelajaran kepada Amerika Serikat dan NATO. Bahwa dunia ini enggak boleh di-run oleh satu orang saja atau satu negara saja atau satu kelompok saja,” kata dia.
Menurut dia, kekesalan Rusia pun wajar. Sebab, kata dia, sudah sejak lama Rusia melarang Ukraina gabung ke NATO. “2008 Ukraina dan Georgia diundang NATO untuk masuk, nah di situ dia (Rusia, red) sudah bilang jangan, dan dia bilang 2008 Amerika Serikat lu bisa bayangin enggak kalau gue masuk ke Meksiko lalu naruh rudal gue di Kanada, perasaan lu seperti apa kata Putin, itu yang gue rasain kalau lu ambil Ukraina, makanya Ukraina jadi hotspot,” ungkapnya.
(rca)